Sabtu, 28 Mei 2016
KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
A. KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa.
1. Unsur – unsur Kalimat Tunggal
Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek dan pelengkap.
2. Jenis – jenis Kalimat Tunggal
a.Kalimat Nominal
Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
b.Kalimat Verbal
Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
3. Perluasan Kalimat Tunggal
Unsur – unsur kalimat tunggal dapat diperluas.Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan dengan cara
berikut.
a. Menambahkan unsur baru di samping unsur yang telah ada. Yakni Keterangan.
b. Memperluas unsur – unsur yang telah ada.
B. KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
1. Jenis – jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dikelompokkan 4 jenis:
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubang , kata majemuk setara dibagi 3 macam
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
b. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
c. Kalimat Majemuk bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana,
daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk
tiga kalimat tunggal.
PENGGABUNGAN KALIMAT
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggabungan kalimat
1. Menentukan gagasan yang dikandung oleh kalimat – kalimat yang akan digabungkan itu apakah
kedudukannya setara atau bertingkat.
2. Menggunakan kata penghubung yang tepat
MANAJEMEN PENELITIAN
CARA PENULISAN KUTIPAN
Dalam penulisan karya ilmiah penulis lajim mengacu pada sumber teks book, jurnal atau pendapat orang lain, mengutip tulisan orang lain. Ada dua macam kutipan yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara apa adanya sesuai dengan aslinya, baik ejaan, tanda baca, kata, susunan kalimat, maupun bahasanya. Kutipan tidak langsung adalah pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara menyadur atau penjabaran bebas. Kutipan lajim terdapat pada bagan utama dari bab pendahuluan sampai bab kajian atau analisis. Dalam bab kesimpulan dan saran tidak boleh ada kutipan.
Ada beberapa ketentuan dalam membuat kutipan antara lain :
1. Apabila nama pengarang dinyatakan dalam teks, ikutilah nama pengarang dengan tahun. pada nama asing biasanya hanya ditulis nama akhir sedangkan untuk nama indonesia ditulis apa yang lajim dipakai. Gelar yang menyertai nama pengarang dan akhiran seperti Jr. tidak perlu dituliskan.
Contoh :
Rogers (2010) membandingkan waktu rekreasi...
Amran Halim (2006) menyatakan bahwa....
Dalam penelitian terakhir mengenai waktu reaksi, Rogers (2010) menggambarkan metode...
Rogers juga menemukan...
2. Apabila nama pengarang tidak dinyatakan dalam teks, cantumkanlah nama akhir pengarang dan tahun terbit tulisan denga tanda koma diantaranya.
contoh :
Pada penelitian terakhir diketahui......(Rogers, 2010)
.....memerlukan bahasa indonesia yang baik (Halim, 2009)
3. Apabila tulisan/buku yang dikutif memiliki 2 pengarang cantumkan selalu nama akhir mereka. Jika nama dituliskan dalam teks, gabungkan kedua nama dengan kata "dan". Jika nama dituliskan dalam tanda kurung; tabel, dan judul; serta daftar pustka, gabungkan nama dengan tanda "&".
Contoh :
Becker dan Seligman (2008) berpendapat.....
persepsi sosial merupakan ....(Becker & Seligman, 1981)
4. Apabila buku yang dikutif memiliki 3 pengarang atau lebih, tuliskan nama akhir mereka secara lengkap pada kutipan pertama. Untuk kutipan berikutnya tuliskan nama akhir pengarang diikut ; dengan et al atau dkk.
Contoh :
Wassertein, zapulla, Rosen, Gerstman and Rock (2008) menemukan...(kutipan pertama)
Wassertein dkk. (2008) menemukan...(kutipan berikutnya)
5. Apabila kutipan dilakukan dari buku yang memiliki 6 atau lebih pengarang, tuliskan nama akhir pengarang yang pertama dan dilanjutkan dengan kata "dkk". Jika dua referensi dengan 6 atau lebih pengarang akan diperpendek, tuliskan nama akhir dari pengarang pertama dan beberapa pengarang berikutnya yang penting untuk membedakan kedua referensi tersebut dan diikuti dengan kata dkk.
Contoh :
Kosslyn, Koenig, Barrett, Cave, Tang and Gabrielli (2008)...
Kosslyn, Koenig, Gabrielli, Tang, Marsolek and Dally (2009)...
Dalalm teks dapat dituliskan :
Kosslyn, Koenig, Barrett, dkk (2008)...
Kosslyn, Koenig, Gabrielli, dkk (2009)...
5. Apabila ada kutipan dilakukan dari beberapa buku dengan pengarang yang sama dalam tahun yang berbeda, tuliskan tahun berdasarkan urutan.
Contoh :
Dinamika terjadinya....(Edeline & Weinberg, 1991, 1993)
Keterikatan emosional....(Gogel, 2008, 2010, dalam peenrbitan)
6. Apabila kutipan dilakukan dari pengarang yang sama dan tahun yang sama, hendaklah ditambahkan huruf a,b, c, dst setelah tahun terbit.
Contoh :
Beberapa penelitian...(Zola-Morgan & Squire, 1999, 2007, dalam penerbitan-a, dalam penerbitan-b)
Perkembangan kepribadian (Johnson, 2008a, 2008b, 2008c; Singh, 1983, dalam penerbitan-a, dalam penerbitan-b)
7. Apabila gagasan disokong oleh beberapa orang, nama pengarang ditulsikan berturut-turut menurut abjad dengan menggunakan titik koma sebagai pemisah.
Contoh :
...menunjukan gejala yang berbeda (Balda, 1990; Kamil, 1995; Peperberg & Funk, 2005)
Pengecualian ;
Jika kutipan utama akan dipisahkan tambahkan kalimat : "lihat juga", sebelum kutipan berikutnya yang disusun secara alfabetik.
Contoh :
(Ovewrmier, 2007; lihat juga Abeles, 2005; Storandt, 2003)
8. Apabila kutipan diambil dari sumber kedua, sedangkan sumber asi tidak dibaca, maka penulis dari sumber asli tidak perlu dituliskan tahunnya.
Contoh :
..didasarkan pada pendapat Locke (Dalam Siegel & Lane, 2008) mengenai....
Allen dan Meyer (Dalam Dunham, Grude & Castaneda, 2009) mengemukakan bahwa...
9. Untuk mengutip bagian tertentu dari suatu sumber, tuliskan nomor halaman, bab, gambar atau tabel pada teks.
Contoh :
(Cheek & Buss, 2008, hal.332)
(Shimumura, 2007, bab 3)
10. Kutipan berdasarkan komunikasi personal seperti surat, memo, komunikasi elektronik (misal e-mail, kelompok diskusi, pesan dari buletin elektronik), pembicaraan telepon dan sebagainya dapat saja dituliskan. karena tidak ada data yang tertulis, komunikasi personal tidak perlu dituliskan dalam daftar pustaka. kutipa komunikasi personal hanya ditulis dalam teks. Tuliskan nama inisial dan nama akhir komunikator dan jika mungkin tuliskan tanggal dengan tepat.
Contoh :
K.W. Schaie (Komunikasi personal, 18 April 2008)
11. Pada kutipan langsung, nama pengarang dan tahun diikuti dengan halaman dari mana kutipan diambil. yang perlu diingat, kutipan langsung hendaknya dilakukan bila sunguh-sungguh relevan dan perlu. Bila terlalu banyak digunakan dapat memberi kesan bahwa penulis kurang mengolah dan mencerna bahan sehingga teks hanyalah merupakan serangkaian kutipan. Adalah lebih baik bila bahan-bahan yang ada diolah dan sintesakan sebelum di masukan kedalam teks. Apabila kutipan langsung merupakan bagian kalimat atau kalimat singkat, tempatkanlah kutipan itu sebagai bagian kalimat di dalam teks diantara tanda kutif.
Contoh :
Ia menyatakan "efek palcebo...." (Miele, 2007:276), tetapi tidak dijelaskan tingkah laku apa yang diteliti.
Miele (2007) menemukan bahwa "efek placebo......." (hal, 276)
12. Apabila kutipan langsung merupakan sejumlah kalimat, tempatkanlah kutipan ini terpisah dari teks, berjarak 1 spasi, rata kiri dan masuk 5 ketukan dari margin kiri, tanpa mengubah jenis maupun ukuran tulisan. Jika kutipan terdiri dari 2 paragraf, paragraf berikutnya dimulai pada baris baru dengan 5-7 ketukan kedalam dari margin kiri baris sebelumnya. kutipan dalam bahasa asing ditulis dengan huruf miring.
Contoh :
Miner (2008:5) mendefinisikan.....
"Human resource management may be defined as the process of developing, applying and evaluating policies, procedures, methods and prgram relating to the individual in the organization".
.......didefinisikan :
"...a tendency to engage in consistens lines of activity based on the individual recognitin of the cost (or lost side bets) associated with discontinuing the activity" (Baker dalam Allen & meyer, 1990:3)
http://skripsimahasiswa.blogspot.co.id/2010/12/penulisan-kutipan.html
Informasi tentang ISBN
Pengertian ISBN
ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain.
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Perpustakaan Naasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit.
Fungsi ISBN
1. Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit
2, Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku
3. Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London
Struktur ISBN
Nomor ISBN terdiri dari 13 digit dan dibubuhi huruf ISBN didepannya. Nomor tersebut terdiri atas 5 (lima) bagian. Masing-masing bagian dicetak dengan dipisahkan dengan tanda hyphen (-). Kelompok pembagian nomor ISBN ditentukan dengan struktur sebagai berikut:
Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9
Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978
Kode kelompok (group identifier) = 602 (Default)
Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
Kode Judul (title identifier) = 93
Angka pemeriksa (check digit) = 9
Terbitan yang dapat diberikan ISBN:
Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
Terbitan Braille
Buku peta
Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet)
Salinan digital dari cetakan monograf
Terbitan microform
Software edukatif
Mixed-media publications yang mengandung teks
http://isbn.perpusnas.go.id/Home/InfoIsbn
KESEMPATAN EMAS BAGI ARSITEKTUR PERADABAN MANUSIA "GURU"
oleh Ari Yunanda 9 Maret 2011 pukul 16.00 ·
sahabat guru, yang semoga ilmunya senantiasa bermanfaat
seringkali ketika menjumpai anak didik bermasalahan, kita terasa enggan untuk disalahkan 100 % dengan argumen bahwa bagaimanapun orangtua (ayah dan ibu) juga mempunyai peranan dalam persoalan tersebut.
beribu alasan sebagai argumen sering terkemuka :
- ayah ibunya terlalu sibuk
- ayah ibunya kurang perhatian terhadap anaknya
- ayah ibunya kurang kerjasama dengan sekolah
- ayah ibunya terlalu pasrah apa kata sekolah
- ayah ibunya begini... begitu... dan lain sebagainya
selalu begitu.... dan seakan sebagai guru kita merasa pantas untuk menolak tanggung jawab apapun yang terjadi pada anak didik kita karena mereka mempunyai orang tua..
kemudian bagi mereka yang tak punya orang tua ?
lingkungan dan pergaulan... adalah jawaban yang sering terlontar.
baru-baru ini... sebuah SEKOLAH terpaksa harus mengeluarkan lebih dari 15 siswanya karena berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh para siswanya, dan karena menganggap setelah dikoordinasikan dengan pihak orangtua ternyata tetap tidak ada perubahan maka mereka terpaksa dikeluarkan dari sekolah.... walau dampaknya kepala sekolah sendiri mengakui ada salah satu siswa yang dikeluarkan akhirnya jadi pengamen... anak jalanan.
berhenti sampai disitukan...cukup dengan dikeluarkan dari sekolah... lepas sudah tanggung jawab kita sebagai guru ?
bukankah guru..itu
- menjadikan anak yang tidak baik menjadi baik
- menjadikan anak yang tidak berpengetahuan menjadi berpengetahuan
- menjadikan anak yang tidak berkarakter menjadi berkarakter
- menjadikan segala sikap negatif yang dimiliki siswa menjadi sikap positif
jadi tak hanya sekedar datang kesekolah , masuk kelas lalu mengajar dan berikan tugas terus pulang !
dan tugas-tugas mulia yang akan berujung pada berlimpahnya pahala, janji tak akan terputusnya pahala karena ilmu yang bermanfaat ... sering harus terabaikan dengan alasan ( sekali lagi ) orang tua juga memegang peranan..!
apakah, mereka yang sudah tidak mendapat perhatian dari orang tuanya juga harus menerima resiko tidak juga mendapat perhatian dari gurunya ?
apakah mereka yang sudah tidak diperdulikan lagi oleh orang tuanya juga harus menerima resiko tidak diperdulikan juga oleh gurunya ?
apakah karena orang tua mereka tidak dapat bekerja sama dengan sekolah maka mereka juga yang menerima resikonya di tinggalkan oleh sekolah ?
apa yang akan terjadi kepada mereka ? bisakah mereka akan menjadi lebih baik ? atau malah mereka akan menjadi lebih buruk ? haruskah mereka menerima resiko yang seharusnya bukan dikarenakan kesalahan mereka ?
betul... orang tua harus bertanggung jawab terhadap anak-anaknya !
betul... orang tualah yang pertama harus disalahkan apabila terjadi apapun pada anak-anaknya
tidakkah lebih mulia ketika sebagai guru, kita turut memberikan sebagian perhatian kepada mereka yang bermasalah sehingga akan muncul kebaikan pada mereka ?
tidakkah lebih terpuji ketika sebagai guru, kita turut memberikan rasa keperdulian kepada mereka yang bermasalah sehingga akan muncul kebesaran hati pada mereka ?
tidakkah lebih indah ketika sebagai guru, kita juga menjalin kerjasama dengan mereka yang bermasalahan sehingga akan termunculkan pemecahan masalah atas masalah mereka ?
terlalu sibukkah kita ?
terlalu banyakkah tugas kita ?
terlalu beratkah beban kita ?
bila jawaban kita memang ya... berarti kita tidak lebih baik dari oang tua mereka
bukankah kita sebagai guru adalah juga orang tua mereka..
yang akan sedih bila mereka bermasalah
yang akan bangga bila mereka berhasil
dan yakinlah....
janji Allah SWT. perihal pahala yang tak terputus bagi ilmu yang bermanfaat...
tidaklah hanya untuk ilmu pengetahuan yang telah menjadi kewajiban kita untuk bekal mereka
melainkan juga keteladanan dan keperdulian kita sebagai guru sehingga mereka bisa menjadikan ilmunya bermanfaat kepada kebaikan bagi sesama
pun... tidakkah doa anak sholeh itu selain tertujukan kepada kedua orang tuanya... percayalah pasti juga akan ditujukan kepada kita , guru mereka yang telah memberikan hati dengan sepenuhnya.
jadi... masihkan kita tetap serahkan tanggungjawab itu kepada hanya orang tua mereka ... dengan menyia-yiakan kesempatan yang sebenarnya sangat berharga (melebihi kesempatan emas menjadi guru profesional yang bersertifikat) untuk kita
Langganan:
Postingan (Atom)