Sabtu, 28 Januari 2023

 

Papan Cerita Reflektif

 

 

Nama                  : Ari Yunanda, S. Pd

Kab/Kota           : Sijunjung

Provinsi              : Sumatera Barat

 

 

Buatlah 4 gambar bersambung yang mengilustrasikan refleksi Anda tentang hari ini dan berilah penjelasan singkat untuk setiap gambar.

 

Saya mendapat pendekatan yang bisa digunakan dalam melakukan tugas Kepemimpinan Menuju Transformasi Pendidikan. Cara yang memetakan dengan langkah sederhana yaitu  pendekatan inkuiri apresiatif menggunakan Kanvas Bagja dalam rangka menginisiasi praktik baik di sekolah

 

 

Berbagi praktek baik tentang kegiatan fasilitasi yang pernah dilakukan, mulai dari tahapan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (monev).

 

 

 

 

Saya mendapatkan penyegaran dan penguatan tentang Fasilitasi yang berorientasi pada kebutuhan peserta, mengembangkan sikap dan keterampilan sebagai seorangi fasilitator, menciptakan dan mengembangkan lingkungan dan suasana yang memberdayakan dan mendukung proses belajar dalam mencapai tujuan kelompok yang difasilitasi. Pemahaman bermakna ini akan menjadi bekal dalam tugas pendampingan nantinya.

Saya melakukan kegiatan simulasi berdasarkan juknis kegiatan yang menggambarkan interaksi dan partisipasi, visualisasi, Konklusi dan dinamisasi, serta merancang alur proses kegiatan bersama rekan-rekan CPP angkatan 8

 

Catatan: Anda boleh menggambarkannya di sebuah kertas kemudian memfoto dan menguploadnya di LMS.

Kamis, 26 Januari 2023

21 Hari Membangun Habit

21 Hari membangun Habits baru dalam Buku Psychocybernetics karya Dr. Maxwell Maltz yang terbit pada tahun 1960.   

Menurut sebuah penelitian dari Phillippa Laly yang dipublikasikan oleh European Journal of Social Psychology bahwa waktu yang tepat yang dibutuhkan untuk membuat kebiasaan baru adalah antara 21-66 hari.   

Seorang ahli neuroanatomi dan neurosains, Dr. dr. Taufiq Pasiak, M. Kes, M.Pd mengatakan bahwa otak itu minimal memberi respon selama 21 hari. Namun hal tersebut hanya berlaku untuk kegiatan yang berkaitan dengan motorik. Untuk kegiatan non motorik otak membutuhkan waktu lebih lama lagi dari 21 hari untuk merespon.  


Beberapa metode membangun prilaku baru 

1. Fokus Pada Satu Kebiasaan 

2. Komitmen 

3. Lakukan Secara Bertahap 

4. Siapkan Reward Ketika Berhasil


Contoh Program Literasi Memulai Habit Baru

Gerakan_Literasi_Sekolah_SDN_17_Kampung_Dalam


Senin, 11 Mei 2020

TEKNIK QUANTUM TEACHING yang MELIBATKAN OTAK REPTIL, OTAK MAMALIA DAN NEOKORTEK

 Pengertian dan Prinsip Model Pembelajaran Quantum Teaching - PGSD Blog

A. Arti Quantum Teaching

Pembelajaran quantum teaching adalah salah satu metodologi pembelajaran yang dipandang baru meskipun sebenarnya sudah ada sebelumnya. Menurut De porter. B (2004), kata quantum berarti interaksi antara paket-paket energi dalam energi foton yang terquantisasi, sedangkan quantum teaching dalam pembelajaran merupakan interaksi yang terjadi di dalam kelas antara siswa dengan lingkungan belajar yang efektif. Dalam quantum teaching bersandar pada konsep ‘bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan quantum teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

  1. 1.   Asas Utama Model Pembelajaran Quantum Teaching

Asas utama quantum teaching adalah “bawalah dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Dari asas utama ini, dapat disimpulkan bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh siswa. Cara yang dilakukan seorang pendidik meliputi: untuk apa mengajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. “Dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.

  1. 2.   Sintaks Pembelajaran Quantum Teaching

                 Sintaks pembelajaran quantum teaching adalah tumbuhkan, alami, namai, demostrasikan, ulangi dan rayakan (TANDUR). Adapun maksudnya adalah:

  1. a.    T (Tumbuhkan). Tumbuhkan dalam hal ini mengacu pada fase menumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BAgiKu” (AMBAK), dan manfaatnya dalam kehidupan mereka (DePorter dkk, 2001) dengan proses yang semenarik mungkin.

Tumbuhkan di sini berperan sangat penting karena pada fase inilah siswa diajak pergi dari dunianya menuju dunia kita sebagai pengajar, dan kita antarkan dunia kita ke dalam dunia mereka tanpa ada rasa keterpaksaan. Kita sebagai pengajar pada fase ini dituntut untuk bisa menyiapkan sebuah kejadian menarik yang dapat mengundang minat siswa untuk membuka mata mereka dan menyerahkan segenap perhatian mereka kepada kita. Seperti contoh yang pernah penulis lakukan di kelas ketika penulis memulai pelajaran.

 

  1. b.      A (Alami) dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa. Pengalaman belajar ini haruslah dapat mencakup segenap gaya belajar siswa, baik itu yang memiliki gaya belajar Auditory, Visual ataupun Kinestetik. Ketika siswa diberi pengalaman belajar secara langsung, mereka akan terus dapat mengingatnya karena sistem belajar seperti inilah yang dapat masuk ke dalam sistem Long Term Memori mereka.

 

  1. c.       N (Namai) disini dimaksudkan untuk menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus, dan strategi sebagai penanda. Kadang, ketika siswa hanya diberikan penjelasan materi tanpa dijelaskan dan diterangkan materi apa yang mereka dapat, mereka menjadi bingung dan merasa tidak belajar. Bagian inilah yang digunakan untuk menghindari kejadian tersebut.\

 

  1. d.      D (Demonstrasikan) adalah menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan mereka kesempatan untuk mempraktekkan apa yang telah mereka terima. Fase ini memiliki peranan yang dominan dan penting dalam pembelajaran. Semakin banyak kita memberikan kesempatan melakukan (demonstrasi) kepada siswa, semakin paham pula mereka terhadap materi yang kita berikan.

 

  1. e.      U (Ulangi) dilakukan dengan dengan cara me-review secara umum terhadap proses belajar di kelas. Tidak ada salahnya mengulang lagi secara umum terhadap apa yang telah kita terangkan karena, bisa jadi, ada beberapa hal dari materi kita yang tidak atau masih belum dipahami oleh siswa. Setelah semua siswa mendapatkan giliran untuk mempraktekkan materi, tiba gilirannya bagi kita untuk menutup pelajaran. Sebelum menutup pelajaran, yakinkanlah diri kita bahwa semua siswa bisa dan paham terhadap materi tersebut, yaitu dengan melakukan review materi. Kita bisa melakukannya dengan memunculkan pertanyaan.

 

  1. f.     R (Rayakan) adalah pengakuan terhadap hasil kerja siswa di kelas dalam hal perolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan. Rayakan dapat dilakukan dalam bentuk pujian, memberikan hadiah atau tepuk tangan. Pujian sangat penting keberadaannya dalam proses belajar mengajar. Dr. Sylvia Rimm menyebutkan bahwa pujian merupakan komunikator nilai-nilai orang dewasa efektif dan menjadi alat yang amat penting bagi orang tua (guru) untuk membimbing anak-anak (siswa). Kesenangan orang tua yang dinyatakan merupakan motivasi awal yang paling kuat.

 

 

  1. B.   Otak reptil, Otak mamalia, Neokortek

 

Otak manusia dibagi menjadi beberapa bagian. otak akan dibagi menjadi dua yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan sedangkan otak kanan mengatur bagian sebelah kiri. Otak juga dibedakan lagi menjadi otak depan otak tengah dan otak belakang.

Selain pembagian otak seperti hal diatas, otak juga dibagi menjadi tiga yaitu batang otak atau otak reptil, yang kedua yaitu sistem limbik atau juga disebut otak mamalia, dan yang ketiga neokorteks atau otak berfikir.

  1. 1.  Otak Reptil

Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke tulang belakang. Bagian otak ini sama persis dengan bagian otak yang dimiliki reptil, seperti kadal atau buaya. Karenanya, ia disebut otak reptil.

Adapun fungsi atau tugas otak reptil adalah sebagai berikut:

  • Ø Mengendalikan fungsi-fungsi motor sensorik, yakni untuk mengetahui rangsangan yang berasal dari panca indera.
  • Ø Mempertahankan hidup secara naluriah, yang terfokus pada makanan, tempat tinggal, perkembangbiakan, dan perlindungan diri. Ketika Anda mengaiami suatu bahaya, misalnya, otak reptil ini memberikan komando kepada anggota tubuh Anda yang lain untuk menghadapi atau lari dari situasi berbahaya tersebut.

 

Untuk keperluan belajar dan berpikir kreatif, mestinya otak reptil dikondisikan aman. Dalam kondisi aman, otak reptil mampu bekerja dengan baik dan mendukung bagian otak lain untuk belajar. Bahkan dalam kondisi aman ini, memungkinkan otak untuk lebih berani mengungkapkan ide-ide baru. Ide-ide baru yang mungkin belum pernah ditemukan orang, sehingga berkembanglah pemikiran-pemikiran kreatif. Sementara itu dalam situasi terancam otak reptile akan memberintak. Termasuk hal-hal yang mengancam otak reptile adalah takut pada guru, takut tidak lulus, cemas mendapatkan nilai jelek atau ketakutan lainnya.

 

  1. 2.  Otak Mamalia

Otak mamalia atau sistem limbik terletak di sekeliling otak reptil, berada di bagian tengah otak Anda. Bagian ini dimiliki oleh semua jenis mamalia. Karenanya, ia disebut otak mamalia.

 

Adapun fungi atau tugas otak mamalia adalah sebagai berikut:

  • Sebagai tempat menyimpan memori Anda.
  • Mengendalikan bioritme Anda, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, rrietabolisme, dan sistem kekebalan.
  • Sebagai pusat perasaan atau emosi. la dapat mengendalikan semua bagian anggota tubuh Anda. Karenanya, keadaan emosi Anda sangat berpengaruhterhadap kesehatan Anda. Segala sesuatu yang datang dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba masuk ke otak ini, kemudian didistribusikan ke “otak pemikir” atau neokorteks.

 

Peran emosi dalam kehidupan dan belajar telah diteliti dengan baik oleh Daniel Goleman, yang dikenal dengan Emotional Intelligence (EQ). pada situasi yang membosankan dan jenuh, otak mamalia bekerja secara negatif. Misalkan pada siang hari yang panas, kita diminta untuk membuat suatu karangan di dalam kelas. Apa yang kita rasakan?

Mungkin malas, bosan atau jenuh. Sebaliknya, apabila otak mamalia kita dibuat tergugah, termotivasi, terpancing dan bersemangat maka kita akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan dengan lebih baik. Untuk contoh di atas apabila diberikan alternative penyelesaian yang lebih menarik, misalkan siswa boleh membuat karangan di mana saja yang dianggap nyaman. Boleh di taman, di perpustakaan, dan lain-lain. Bila otak mamalia sudah mendukung hasil belajar akan lebih optimal

  1. 3.  Neokortek

Tebal korteks sekitar 1/8 inci dan berbentuk lipatan-lipatan. Jika dibentangkan ukurannya kira-kira seluas 1 halaman koran. Di sinilah bersemayam kecerdasan yang membuat kita menjadi benar-benar manusia. Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi-sisi otakmamalia.

Neokorteks merupakan 80% dari otak manusia. Otak ini mempunyai fungsi tingkat tinggi seperti berbahasa, berpikir abstrak, memecahkan masalah. Itulah yang membuat manusia unik. Otak mamalia berkaitan erat dengan emosi dan memori jangka panjang. Sistem limbik dalam otak mamalia berperan sebagai saklar untuk menentukan otak mana yang aktif. Dalam keadaan bahagia, tenang dan rileks, maka neokorteks aktif sehingga belajar akan lebih mudah.

 

 

 

C. Penerapan Empat Prinsip Komunikasi Ampuh Quantum Teaching untuk Menciptakan Komunikasi Efektif antara Guru dan Siswa

Quantum teaching memberikan empat prinsip komunikasi ampuh. Komunikasi ampuh ini dapat dipakai oleh guru ketika mengajar, memberikan petunjuk, menata konteks, atau memberikan umpan balik (De Porter 2000:118). Komunikasi ampuh ini dapat dilakukan dengan mudah dan disengaja. Keempat komunikasi ampuh tersebut sebagai berikut.

  1. 1.         Pentingnya Kesan

Mengapa kesan/citra itu penting dalam pembelajaran? Hal ini terkait dengan otak. Menurut teori otak triune, otak manusia terdiri dari tiga bagian: neokorteks, sistem limbik, dan otak reptil. Neokorteks adalah topi otak, penutup yang melilit berupa zat berwarna kelabu yang merupakan 80-85% dari massa otak. Otak ini mempunyai banyak fungsi tingkat tinggi seperti berbahasa, berpikir abstrak, memecahkan masalah, merencanakan ke depan, bergerak dengan baik, dan berkreasi.

Sistem limbik adalah otak tengah yang memainkan peranan besar dalam hubungan manusia dan emosi. Ini adalah otak sosial dan emosional. Di otak ini juga terkandung sarana yang penting untuk ingatan jangka panjang. Otak reptil adalah bagian otak paling sedehana. Tugas otak reptil adalah mempertahankan diri. Otak ini menguasai fungsi otomatis seperti degupan jantung dan sistem peredaran darah. Di sini adalah pusat perilaku naluriah dan reseptif yang cenderung mengikuti contoh dan rutinitas secara membuta dan ritualistis.

Kaitan citra dengan otak adalah bahwa belajar harus melibatkan fungsi limbik otak. Emosi (yang difungsikan oleh sistem limbik otak) dan akal sehat berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitas belajar. Menurut teori Accelerated Learning bahwa tidak ada apapun yang dapat mempercepat pembelajaran selain rasa gembira (Meier, 2002:85). Citra negatif akan memperlambat belajar bahkan menghentikan sama sekali. Citra yang positif akan membuat pembelajar berada dalam keadaan santai dan terbuka. Mereka dapat “naik tingkat” ke area neokorteks. Jika citra negatif dan pembelajar merasa tertekan, mereka cenderung “turun tingkat” ke otak reptil dengan tujuan bukan untuk belajar melainkan untuk bertahan. Belajar jadi lambat atau bahkan terhenti.

Berdasarkan hasil survei percakapan guru. Citra positif ditunjukkan B dan citra negatif ditunjukkan A.

  • Ø 95% Siswa memilih B karena percakapan ini menimbulkan kesan positif yang memacu pembelajaran dan mengajak semua siswa untuk terlibat sungguh-sungguh dalam belajar. “Anak-anak, bagian ini paling menantang. Mari kita simak sungguh-sungguh supaya kalian betul-betul memahaminya.” Daripada percakapan “Anak-anak, bagian bab ini paling sulit dan membosankan. Jadi, kalian harus waspada kalau tidak mau gagal.” Percakapan ini menimbulkan kesan kesulitan, kebosanan, kewaspadaan, dan kegagalan.
  • Ø 72,5% Siswa memilih percakapan B karena percakapan ini menimbulkan kesan tantangan tetapi siswa mampu menguasainya. Menurut Cornegie (1993:190), tantangan merupakan satu cara sempurna untuk menarik manusia menjadi bersemangat. “Ini bagian yang paling menantang yang telah kalian kuasai sejauh ini.”Daripada “Sekarang kita sampai pada bagian tersulit pelajaran ini.”
  • Ø 75% Siswa memilih percakapan B karena percakapan ini menimbulkan kesan penasaran untuk menaklukkan tantangan dalam pelajaran tersebut. “Materi ini mengandung banyak tantangan.” Daripada percakapan “Materi ini paling sulit.” Percakapan ini menimbulkan kesan pelajaran sulit.
  • Ø 80% Siswa memilih percakapan B karena percakapan 4(b) menimbulkan kesan memacu siswa untuk mengkaji kembali tugas rumah. “Marilah kita mulai dengan melihat kesenangan rumah kemarin. Silakan keluarkan, kemudian dioper kepada teman di sebelah kananmu,” (setelah mengumpulkan dan melihat hasil PR …)

 

  1. 2.         Pentingnya Arahkan Fokus

Ilmuwan memperkirakan bahwa otak manusia menerima lebih dari 10.000 pecahan informasi setiap detik saat manusia terjaga. Lalu bagaimana otak bekerja dan kaitannya dengan prinsip arahkan fokus? Prinsip arahkan fokus memanfaatkan kemampuan otak yang mampu memilih banyaknya input dan memusatkan perhatian otak. Otak memiliki kemampuan pemroresan –ganda. Setelah masuk ke otak, informasi indrawi diproses pada tingkat sadar atau tidak sadar. Informasi yang tidak dibutuhkan akan disimpan di bawah tidak sadar. Informasi yang mengarah pada fokus akan dibawa pada tingkat sadar dan melahirkan tindakan. Oleh karena itu, percakapan yang mengarahkan fokus ke pusat perhatian yang dimaksud dalam komunikasi akan menciptakan komunikasi yang efektif.

Hal ini dibuktikan hasil pengamatan percakapan guru dan reaksi siswa. Percakapan yang fokus langsung pada hal yang dimaksud dalam komunikasi akan melahirkan tindakan siswa. Percakapan mengarahkan pada fokus ditunjukkan B dan yang tidak mengarahkan pada fokus ditunjukkan A. Hasilnya sebagai berikut.

  • Ø 77,5% Siswa memilih percakapan B karena percakapan ini bersifat fokus membatasi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. “Marilah kita selesaikan pekerjaan itu dalam waktu lima belas menit. Setelah itu, kumpulkan di meja guru.” Daripada percakapan “Cepat selesaikan pekerjaan kalian. Saya menunggu untuk dikumpulkan.”
  • Ø 75% Siswa memilih percakapan B karena percakapan ini menimbulkan kejelasan untuk melakukan tindakan yaitu mengerjakan PR. “Ingatlah, kerjakan PR kalian.”Daripada percakapan “Jangan lupa besok ulangan.”
  • Ø 97,5% Siswa memilih percakapan B karena percakapan ini menimbulkan kejelasan untuk belajar nanti malam tentang materi ulangan besok. “Ingatlah, nanti malam kalian belajar materi argumentasi karena besok ulangan materi tersebut.” Daripada percakapan “Jangan lupa besok ulangan.”
  • Ø 67,5% Siswa memilih percakapan B karena percakapan 17(b) menimbulkan kejelasan agar datang sepuluh menit sebelum pelajaran dimulai. “Datanglah sepuluh menit sebelum pelajaran dimulai.” Daripada percakapan “ Usahakan agar datang tidak terlambat.”

 

  1. 3.  Pentingnya Inklusif

Memanfaatkan seluruh otak merupakan kunci untuk membuat belajar lebih cepat, lebih menarik, dan lebih efektif. Terkait dengan hal tersebut, belajar harus melibatkan fungsi sistem limbik. Pelibatan sistem limbik yang positif akan merangsang penggunaan fungsi otak naik tingkat ke area otak neokorteks yaitu otak belajar.
Seperti yang telah dijelaskan, sistem limbik adalah otak tengah yang memainkan peranan besar dalam hubungan manusia dan emosi. Oleh karena itu, pembelajaran harus bersifat sosial. Kerjasama di antara pelajar melibatkan lebih banyak daya otak keseluruhan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar. Agar tercipta lingkungan belajar yang penuh kerja sama, gunakan bahasa yang mengajak semua orang dan menciptakan kesan keterpaduan dan kesatuan.

Hal ini juga terbukti dari hasil survei yang telah dilakukan siswa memilih percakapan B karena percakapan tersebut menimbulkan asosiasi positif yaitu mengajak dalam kebersamaan.

  • “Ingatlah, kerjakan PR kalian.”
  • “Kita akan mempelajari langkah-langkah ini!”
  • “Anak-anak, mari pahami keterangan saya ini.”
  • “Kita akan memperhatikan grafik halaman 134. Mari keluarkan buku kalian.”
  • “Kalian ingin mendapatkan nilai bagus? Ayo, kita bersungguh-sungguh belajar agar mendapat nilai lebih baik dari SKM.”
  • “Anak-anak, mari pusatkan perhatian kalian pada soal-soal ini. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi kalian terhadap soal tersebut.”
    Daripada percakapan:
  • “Yang harus kalian lakukan, mengeluarkan pekerjaan rumah kemarin.”
  • “Ibu akan mengajarkan langkah-langkah ini!”
  • “Anak-anak, perhatikan!”
  • “Bapak ingin kalian mengeluarkan buku dan grafik pada halaman 134.”
  • “Kalian harus mendapatkan nilai yang lebih baik.”
  • “Anak-anak jangan mengobrol saja. Kerjakan soal-soal itu secepatnya.”

 

  1. 4.  Pentingnya Spesifik

Semakin spesifik perkataan akan semakin memberikan kejelasan. Kejelasan melahirkan tindakan yang diinginkan dalam komunikasi. Kespesifikan dapat diciptakan dengan penggunaan kata-kata yang spesifik, menggunakan metafora, contoh visual, menyebut nama siswa. Kespesifikan menciptakan komunikasi efektif.

  • “Anak-anak, mari pahami keterangan saya ini.”
  • “Kita akan memperhatikan grafik halaman 134. Mari keluarkan buku kalian.”
  • “Kalian ingin mendapatkan nilai bagus? Ayo, kita bersungguh-sungguh belajar agar mendapat nilai lebih baik dari SKM.”
  • “Anak-anak, mari pusatkan perhatian kalian pada soal-soal ini. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi kalian terhadap soal tersebut.”

Daripada percakapan:

  • “Anak-anak, perhatikan!”
  • “Selanjutnya, Bapak ingin kalian mengeluarkan buku dan grafik pada halaman 134.”
  • “Kalian harus mendapatkan nilai yang lebih baik.”
  • “Anak-anak, jangan mengobrol saja. Jangan ramai. Kerjakan soal-soal itu secepatnya.


Selasa, 21 April 2020

Cara Cepat Menulis di Media Daring dan Luring




Menulislah seperti berbicara
Simpel dan apa adanya

Malam ini Om Jay menghadirkan nara sumber yang luar biasa Bapak catur Nurochman Oktavian, Ketua Departemen Litbang PB PGRI, yang dimoderatori Mr. BamS. Materi yang tidak kalah menarik dengan materi-materi sebelumnya dengan tema “Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring”  membuat saya ingin segera menyimak dalam perkuliahan lewat WA ini. O ya..nara sumber malam ini kami panggil dengan Om Catur. Ternyata nara sumber di kuliah online ini banyak om nya ya? He he

Passion beliau dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003. Sampai sekarang alhamdulillah terus menulis.

Menurut beliau agar bisa menulis cepat dan tepat di media luring dan daring adalah:

Kalahkan dua musuh utama kita!

Yang paling pertama adalah mengalahkan dulu  dua musuh utama dalam menulis. Apa itu musuh utamanya? Rasa takut dan malas. Ya... dua musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring.

Kenapa takut menjadi musuh utama? Karena biasanya kita merasa takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya. Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan. Nah, untuk mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki). Menumbuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis.

Seorang penulis yang baik biasanya adalah pengamat dan pencatat yang baik. Karena terbiasa mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis, maupun laptop. Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja. Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang sedang disetirnya.

Bagaimana mengatasi rasa malas?
Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis.Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.

Menulislah dengan simpel dan apa adanya.
Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”.Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat.

Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan.Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.
Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis.



Mulailah menulis dari sesuatu yang anda suka
Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis?Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master

Noted:
Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda.

Mulailah menulis dari sesuatu yang Anda suka.Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu.

Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.

Menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?

Bagi seorang penulis pemula:
Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi.

Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh. “Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draf tulisan?” pertanyaan om Catur membuat saya tidak patah semnagat untuk tetap tidak bosan-bosannya latihan menulis.  Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.


P1 :  
Assalamualaikum pak Catur Nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu. Pertanyaan saya.Apa contoh kata dan kalimat yang kita masukkan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.
J1 : 
Terima kasih ibu Rasita dari Bengkulu. Pertanyaan yang bagus.Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya.
Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.Kalimat di atas memusingkan

P2 : 
ass wr wb sampai hari ini saya blm yakin saya bisa menulis. saya bertanya bagaimana agar isi tulisan itu penting.  apakah kita harus menukil yg ilmiah ilmiah ambillah seperti artikel. Maaf terkait gaya selingkung apa yg dimaksud. Menurut bapak mana yg lebih mungkin sebagai pemula menukis untuk menjadi buku atau menulis artikel untuk dibukukan

J2: 
Pertanyaan pertama ini coba saya jawab. Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Seperti yang saya sampaikan di atas, mulailah dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.
Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.
Memulai menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih penting mulailah menulis

P3: 
Assalamu'alaikum, Om Catur perkenalkan nama saya Winarti dari Tangerang, saya mau bertanya bagaimana kiat-kiat untuk menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya? Terima kasih Om CAtur.

J3:
Waalaikumsalam.  Ibu Winarti dari Tangerang. Terima kasih atas pertanyaan yang bagus ini.
Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki). Menumbuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis.

P4:
Slmt mlm pak, bagaimana kiat mengelola konsentrasi yang efektif dalam menulis? Tks. Yulius Roma-Tana Toraja

J4: Selamat malam. Terima kasih atas pertanyaan yang bagus ini. Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion

P5: Assalamualaikum om catur..say Andy Muhtadin-Beltim Ke.Babel.
Menulis dg simpel dan apa adanya dg cepat tiga hal bagi kami pemula ini sebuah hal yg sangat sulit dan rumit, jdi jika itu dilakukan terkadng sangat simpel, sedikit, pendek, dan langsung pada poinnya saja. BAGAIMANA TIPSNYA AGAR SESUAI DG HARAPAN PEMBACA ?.
Terima kasih

J5: Waalaikumsalam pertanyaan yang bagus dari Babel. Menulislah seperti Anda berbicara. Ketika Anda berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika Anda berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami. Tipsnya. Menulislah dengan kalimat yang tidak panjang-panjang.

P6: 
Assalamu'alaikum Om Catur,Saya Pak Etik dari Kabupaten PemalangBagaimana Teknis menulis cepat ,apa kita membuat kerangka dulu atau langsung mengalir saja.Terima kasih

J6: 
Waalaikumsalam Pak Etik dari Pemalang. Pertanyaan yang bagus.Ada beragam teknik yang dilakukan penulis.Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperri spider web.Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan.Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda. Selamat menulis.

P7: 
slmt mlm. saya ari rumbini dari purbalingga mau kepo dikit.apa yang memotivasi anda pertama kali menulis ? dan tema apa yang anda tulis ?

J7: 
Selamat Malam, Ibu Ari Rumbini Purbalingga. Kepo yang menarik.Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisilalu menulis artikel populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga.Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh menggemaskan. Menyenangkan.Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis. 

P8:
Maaf Om Catur, bagaimana caranya agar tulisan kita tetep nyambung atau konsisten dengan tujuan awal ketika kita mulai menulis, karena terkadang kita tidak mesti langsung selesai dalam menulis? Agus Purwadi, Ponjong

J8:Saya maafkan Pak Agus Ponjong..Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.

P9:
Selamat mlm pak Catur. Saya seorang kontributor di sebuah tabloid pendidsikan Nasional. Artikel yang saya tulis selalu berupa reportase , Bagaimana caranya ya..supaya bisa berkembang lagi, sehingga jenis tulisan itu bs masuk kategori lain?
Rumondang sianturi( butet)Tangerang

J9:
Selamat malam Ibu. Terima kasih atas pertanyaan yang bagus.Apakah ibu suka travelling? Atau suka membaca buku biografi? Atau suka menganalisis kebijakan pendidikan? Kalau ibu jawab suka, maka mulailah menuliskan dari hal yang ibu sukai. Tentu akan ibu hasilkan sesuatu yang luar biasa. Cobalah.

P10: 
Slmt Malam. Super  Om Catur. Materi yg Simple, Padat, Familiar & Mantul. Menulis cepat bgi kmi yg lebih senang mendengar, bagmana triknya agar banyak yg bisa trekam Om? 🙏Salam.Bernad.Toraja

J10: 
Selamat malam Bapak yang super pula pertanyaannya. Luar biasa. Terima kasih atas perhatiannya.Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan. Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya

P11: 
Tanya pak catur mukminin- Lamongan. Untuk menulis di rubrik opini koran berapa kata maksimal? Terima ksih

J11: 
Siap dijawab Pak Mukminin dari Lamongan. Pertanyaan yang bagus. Seperti saya sudah utarakan di atas, bahwa tiap media memiliki gaya, ciri masing masing sesuai kebijakannya. Tidak selalu sama. Itulah yang dinamakan gaya selingkung. Misal, media jawa pos mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata. Atau majalah Suaraguru, untuk tulisan opini minimal 700 kata. Jadi berbeda-beda. Bisa ditanyakan di redaksi masing-masing atau biasanya tertulis di salah satu bagian media itu.


Kesimpulan:
Lawanlah rasa takut dan malas untuk menulis
Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Menulislah seperti berbicara.
Lebih baik membuat tulisan yang buruk untuk diperbaiki dari pada tidak menghasilkan sebuah tulisan