GUDANG IDE
Menulis Tanpa Ide: Budiman Hakim
Sebagai penulis pemula kadang, bahkan sering, ketika akan
menulis ga ada yang terlintas sedikitpun diotak. Bahkan hal ini ternyata
dialami juga oleh para penulis profesional. Lalu bagaiama kita atau mereka bisa
menulis. Ternyata rahasia sederhana. Mulailah menulis dari hal-hal sederhana
dari yang kita lihat, dengar, rasakan, dan penciuman kita. Dari situ kita dapat
menulis. Mengalir saja. Tidak usah terganggu dengan tata bahasa dan tetk bengek
kaidah penulisan. Biarkan saja. Yang penting tulis.
Lalu bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan itu menarik
atau tidak? Mudah saja!
Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI
pembacanya. Jadi ketika membaca sebuah novel lalu kalian menangis tersedu-sedu
karena isinya menguras air mata maka novel tersebut dapat dibilang sukses.
Begitu juga kalo kita menulis buku humor, patokan bagus atau tidaknya gampang
banget. Untuk menilainya cukup dengan dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita
mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Artinya ketika orang menangis atau
tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya.
Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita
wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Sayangnya pelaksanaannya
ternyata tidak semudah itu. Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak
punya ide. Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’
block. Nah, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana.
Tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita
sehari-hari. Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari
Cerita Pendek Tidak Penting
Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa
REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata
kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita
tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.
Perlu dipahami benar ya, bahwa ceritanya harus benar-benar
TIDAK PENTING. Kalo kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama
maka itu cerita penting. Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh
temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting.
Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya
METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting kependekan dari Cerita Pendek
Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-mace. Cari cerita yang paling REMEH tapi
bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah
emosi kita. Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat
kelucuan anaknya. Iya kan? Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin
sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM. Udah jauh-jauh
dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN!
Atau kalian mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa
terbang? Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu
menggugah emosi? TULISKAN!
Terserah kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang
menggugah emosi? TULISKAN!
Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK
PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi
pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang
SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis
cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah,
topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya
tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa
menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi,
jadi gak ada salahnya kita abadikan.
Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya tambah enak,
tambahkanlah bumbu-bumbu. Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya
tulis.
Contoh cerpenting:
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan
City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia
adalah temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki
dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu
berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus
banget! Gue suka.”
“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya
saya.
“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu
berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah
nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”
Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau
dijadikan konten video.
Luar biasa kan manfaat cerpenting? Jadi mulai sekarang,
setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat.Simpan di laptop. Kumpulkan
dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’. Setiap kali kita butuh ide untuk
menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan?
Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita
sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang
kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang
ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in
shaa Allah kita akan menjadi kaya". Ada lagi yang kalimat yang mengatakan,
"Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka
kebahagiaan akan datang padamu". Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat
motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya
curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa
demikian? Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara
menulis tanpa ide. Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata
FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini, "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU
MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU." Persis sama kan
formulasi kalimatnya? Ajaib, ya?
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom
ada ide? Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis
tapi belom ada ide nih.' Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!! Perlu saya
tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING.Persoalannya,
cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya?
Buat kita-kita aja di group ini, nih. Hehehehe....
Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu
tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan
dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan
menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi
menjadi pemicu supaya ide datang. Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya
praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga. Saya
menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya.
Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat
itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi
sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang
sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya.
Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat
di kamarnya. Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang
menghubungkan semua benda tadi. Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku,
ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang
berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan
karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi.
Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide
bergairah menghampiri."
Coba dibaca dan perhatikan semua benda yang dipilihnya
ditulis dalam kapital. Perhatikan baik-baik.
Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah
memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu
dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Baru dari mata doang.
Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya.Padahal
kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba
sebagai device untuk bereksplorasi.
Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk
membuat tulisan pemancing. Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang
memukul tiang listrik, (pendengaran),
bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuman), rasa
kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan), rasa jijik ketika seekor
kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan). Dan masih banyak lagi.
Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat
dilakukan oleh kita semua.Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian.
Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts
seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis. Intinya adalah biasakan
menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Cara menulis seperti itu adalah
cara untuk memancing ide datang.
Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi
tulisan yang menarik. Silakan kalian memperaktekkan metode ini. Kalo bisa semua mencoba ya? Karena sebuah
metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin. Setelah Asep mencoba ide tersebut,
saya juga langsung ikut mempraktekannya. Masak yangg bikin malah gak nyoba?
Aneh banget dong...
Seperti Asep, saya memandang ke sekeliling saya. Kemudian
saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera. Kalo bisa pilih 6 benda. Itu
jumlah yang ideal. Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita
kebingungan sendiri karena kebanyakan. Dan benda-benda yang saya pilih adalah
SEPATU TUA
KASUR
KULKAS
PINTU
HANDUK
PANCURAN
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit,
terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga
menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting
tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara
mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU
TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu
bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli
lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh!
Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar
mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan
pikiranku. Bismillah….
Jadi begitu cara memancing ide teman-teman. Saya udah gak
terhitung membawakan materi ini baik on air maupun off air. Dan biasanya para
peserta merasa metode ini sangat membantu ketika otak kita mandeg. Coba kalian
praktekkin karena menulis ini menyenangkan. Buat yang ingin berlatih menulis,
saya juga punya websitenya buat kalian memposting tulisan di sana. Ini linknya
https://thewriters.id/
Silakan register, jangan malu-malu. Web ini khusus saya buat
untuk orang yang ingin berlatih menulis. Kalo kalian posting tulisan sebanyak
30 kali, bandingkan tulisan kalian yang pertama dan yang terakhir. Pasti
terlihat kemajuannya.
Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa
diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih. Berlatih memang
sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya
proses latihan jadi menyenangkan. Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata.
Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master
piece.
Setelahmateri selesai, sesi tanya jawabpun dimulai. Mr Bams
sebagai moderator berusaha sebaik mugkin memodersai pertemuan kali ini.
Pertanyaan pertama dari Mr. Edi dari Aceh yang mennanyakan
“Bagaiman menulis dengan cara tanpa Ide?”
dan dijawb oleh Om Bud “semua
materi yg saya tulis barusan adalah jawabannya.”
Pertanyaan pesrta selanjutnya adalah bagaimana strategi apa
yg harus disiapkan oleh penulis ?
Om Bud pun menjawab bahwa:
“Ada banyak
variasinya. Kita bisa memakai kalimat aktif, kalimat pasif. Kita bisa memakai
simbol atau metafora. Tugas berat dalam penulisa ilmiah adalah bagaimana
pembaca gak bosen. Dan variasi2 di ataslah caranya.”
“Pilih dulu topik apa yang harus kita tulis. Saran saya
pilih topik yang paling kita kuasai. Jangan sok pinter menuliskan fiksi ilmiah
padahal kita kurang memahami masalahnya. Pembaca akan kecewa dan bisa jadi kita
dibully habis2an....”
Bagaimana cara melatih diksi yg baik agar enak di baca...
Dan mengembangkan sebuah ide / tanpa ide menjadi sebuah buku? Mausul - Mempawah
“Melatih diksi itu masalah jam terbang. Harus latian
pelan-pelan. Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu
diksi yang keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu
didoakan supaya sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan
menggunaka kata kerja dari subyek yang berbeda”. Demikian papar om bud
Ternyata hal-hal yang dianggap tidak penting adalah sumber
ide yang tak pernah habis. Kereeeeen
Simpan semua tulisan yang remeh temeh dalam satu folder. Dia
akan menjadi sumber inspirasi tanpa batas
“Budiman Hakim
mengawali karir sebagai copywriter di Advertising Agency, Leo Burnett, kemudian
pindah ke Advertising Agency Ogilvy. Selanjuta membangun agency sendiri yang
bernama MACS909 da menduduki jabatan sebagai Creative Advisor. Berbagai
penghargaan banyak diraih baik itu di ajang festival periklanan lokal dan
internasional. Sekarang ini Budiman Hakim lebih memfokuskan diri sebagai
pengajar, baik itu di kampus, pengusaha UKM dan korporasi di Indonesia.”
TERIMAKSIH OM BUD. LUAR BIASA REMEH TEMEHNYA. MEMBANGUNKAN
KAMI YANG HANYA TERKUKNGKUNG DALAM KEINGINAN IDE-IDE BESAR. TANPA MELIRIK
IDE-IDE RECEHAN.