Proposal Perencanaan Pengembangan Peternakan Sapi Bali Untuk
Sijunjung
Disusun oleh
ARI YUNANDA, S. Pd
HP. 082170154354
Perihal :
|
Permohonan Kerja Sama Pengembangan Sapi Bali
|
Muaro Sijunjung, 20 Januari 2016
Kepada
Yth: Bapak/Ibu Investor
Program Sapi bali
Di
Tempat
|
Assalamualaikum Warohmatulloh
Teriring
dan Do’a Smoga Bapak serta Ibu dalam keadaan sehat wal a’fita dan selalu sukses
dalam menjalan akan aktifitas sehari-hari. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Sehubungan
dengan adanya program sapi bali untuk
Kabupaten Sijunjung, maka kami Forum Peduli Petani dengan ini meminta kesediaan
Bapak/Ibu untuk bekerjasama dalam program ini, mengingat melimpahnya
ketersediaan Sumber daya alam dan SDM yang ada, baik dari akademisi dan petani
peternak, di tambah dengan tingginya permintaan pasar. Melalui Proposal ini
kami paparkan tentang rencana Program
sapi bali untuk Kabupaten Sijunjung. Bersama ini juga kami lampirkan:
1. Proposal Kerjasama
2. RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Demikianlah
Proposal ini kami susun, besar harapan kami Bapak/Ibu mendukung program sapi bali untuk Kabupaten Sijunjung. Atas
Perhatian dan dan Dukungan Bapak Kami ucapkan Terima Kasih
Muaro Sijunjung, Januari 2015
Ketua Tim Pengelola Usaha
Ari Yunanda, S. Pd
Proposal
Perencanaan Pengembangan Peternakan Sapi Bali
Isi proposal Pengembangan Peternakan Sapi bali
:
Bagian Tujuan
I. Ringkasan eksekutif Memberikan gambaran singkat tentang latar
belakang dan tujuan Pengembangan Peternakan Sapi bali yang akan dibaca cepat oleh Manajemen dan
Investor
II. Situasi pemasaran saat ini Memberikan data pendukung tentang pasar,
produk, pesaing, dan lingkungan makro
III. Analisa SWOT Menunjukkan peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan utama
dan masalah yang dihadapi
IV. Perhitungan Biaya dan cashflow Menunjukkan perhitungan biaya pembangunan,
cashflow dan perkiraan pengembalian
investasi
V. Strategi pemasaran Menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak
digunakan untuk mencapai sasaran pemasaran
Ringkasan Eksekutif
Proposal digunakan sebagai panduan untuk melakukan kegiatan Pengembangan
Sapi ekor
bali , serta pencarian
dan penjabaran kepada investor tentang Pengembangan Peternakan Sapi ekor bali yang saat ini akan dikembangkan, berikut perkiraan harga per-ekor:
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga
(Rp)
|
1
|
Sapi
bali Bali Jantan
|
1
|
Ekor
|
8.500.000,-
|
2
|
Sapi
bali Bali Betina
|
1
|
Ekor
|
8.000.000,-
|
Ket : harga merupakan usulan dan perlu pembicaraan lanjut
Bisnis dalam Pengembangan Sapi bali
saat ini layak dibangun dan dapat dikembangkan
karena :
1. Bisa menghasilkan profit
2. Membantu pemerintah/swasta dalam pemenuhan kebutuhan terhadap daging
3. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program yang
sedang direncanakan
4. Ketersediaan lahan yang cukup luas untuk usaha sapi bali
Untuk mencapai tujuan bisnis tersebut, program ini akan dilaksanakan
secara professional
dengan cara :
1. Konsep Pengembangan Peternakan Sapi bali yang akan dikelola secara profesional
2. Desain kandang yang sehat untuk perkembangan sapi bali ,
3. Membangun lokasi usaha dilahan milik sendiri dan sehingga aman dan
terawasi perkembangannya
4. Biaya Pengembangan yang murah karena tersedianya sumber daya
alam yang di butuhkan
5. Merekrut tenaga yang berpengalaman dalam bidang operasional dan
marketing
6. Penerapan sistim bagi hasil antara pemodal dan pengelola dengan indek (40:60)
dari laba bersih. Pemodal 40 % dan pengelola 60%
II. Situasi Pemasaran Saat Ini
Bagian ini memberikan data pendukung tentang pasar, pesaing,
distribusi dan lingkungan makro. Data pendukung tersebut dianalisa dengan
tujuan untuk :
1. Tujuan jangka pendek, untuk mengambil tindakan/keputusan/perubahan dari
program kerja untuk meningkatkan kemajuan usaha pengembangan sapi bali
2. Tujuan jangka panjang, untuk pengembangan usaha tempat Pengembangan
Peternakan Sapi bali berikutnya.
Manajemen kegiatan ini bertugas
mencari data primer dan menganalisanya. Analisa data tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Jenis Tujuan Pendekatan
Analisa rencana tahunan Untuk menganalisa apakah hasil yang
direncanakan berhasil dicapai
-
analisia
penjualan
-
rasio
penjualan terhadap biaya
Analisa profitabilitas Untuk menganalisa dimana usaha Pengembangan
Peternakan Sapi bali menghasilkan laba dan rugi Profitabilitas bibit
menurut:
- Jumlah bibit
- pelanggan
- segmen
Analisa efisiensi Untuk menganalisa dan meningkatkan efisiensi
pengeluaran serta dampak biaya pemasaran Efisiensi dari :
- pengembangan
- manajemen
- promosi
- pelayanan
Analisa strategis Menganalisa apakah tempat Pengembangan Peternakan
Sapi bali mengejar peluang
terbaiknya sesuai dengan pasar, produk dan salurannya. - peluang pengembangan
- kehandalan pemasaran
- tanggung jawab sosial pemasaran
II.1. Situasi Pasar
Untuk mengetahui situasi pasar selanjutnya, maka perlu dilakukan
riset pemasaran. Dengan adanya riset ini, maka manajemen tempat Pengembangan
Peternakan Sapi bali akan mengetahui kebutuhan konsumen, harapan konsumen serta
tingkat kepuasan konsumen. Setelah mengetahui situasi pasar, maka dapat dianalisa apa saja key
success factor suatu tempat usaha pengembangan sapi bali ? Apa yang menyebabkan penurunan (kendala) di suatu pengembangan sapi bali ? Apakah penurunan tersebut bisa segera diperbaiki? Apakah key
success factor di suatu Pengembangan Peternakan Sapi bali bisa diterapkan di usaha yang akan kita bangun?
Dari analisa-analisa ini, maka manajemen Pengembangan Peternakan Sapi bali bisa
meningkatkan penjualan secara menyeluruh untuk semua ternak yang dimiliki Menurut berita yang
penulis dari situs resmi akses http://wwwdisnak.sumbarprov.go.id/pasataranak dari Saat
ini kebutuhan akan daging sapi di dalam negeri masih mengandalkan impor sapi. Pemerintah berupaya
guna menutupi kekurangan yang dibutuhkan disamping impor sapi masih terus dilakukan.
Provinsi Sumatera Barat untuk memenuhi kebutuhan hingga saat ini masih
mendatangkan sapi dari Jambi, Lampung, Aceh dan Jawa. Menurut keterangan Kepala
Badan Ketahanan Pangan Sumbar Ir, Efendi, MP saat ini ada 23 Unit Pasar Ternak
dengan indeks transaki 150.000 transaksi setiap tahunnya. 4 di antara pasar
ternak dari 23 unit ini adalah termasuk Pasar Ternak Regional (type A), sisanya
adalah pasar Ternak Kabupaten. Pasar Ternak di Palangki Kecamatan IV Nagari
adalah termasuk salah satu Pasar Ternak Regional (tipe A) dengan jumlah
transaksi di Pasar Ternak Palangki mendekati angka 25.000 ternak/tahun. Pasar
ternak ini termasuk yang terbesar dikawasan di kawasan Sumatera Bagian Tengah. Pasar
Ternak Palangki ini merupakan tempat bagi para pengusaha ternak untuk level grosir
bagi pedagang yang ada di Sumatera. Untuk menunjang informasi perkembangan pasar
ternak ini, bisa di akses di website Pemerintah Kabupaten Sijunjung dan http://wwwdisnak.sumbarprov.go.id/pasataranak
II.2. Situasi Pesaing
Data pasaing didapatkan dengan melakukan riset kompetitor. Dari
data tersebut akan dapat dilihat pesaing utama dan pesaing tidak langsung,
produk unggulan dan kelemahan pesaing, strategi harga, segmen pasar dan sasaran
pesaing, kelebihan dan kelemahan pesaing di mata konsumen. Kelebihan pesaing di
mata konsumen dijadikan tolak ukur oleh Manajemen
tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali untuk berbenah diri. Sedangkan
kelamahan pesaing di mata konsumen dijadikan celah untuk merebut pasar oleh
manajemen pengembangan ternak sapi bali . Saat ini tempat Pengembangan Sapi bali :
A. Pemasok Utama Sapi bali di Pasar Ternak Palangki untuk level grosir:
1. Lampung. Merupakan pemasok utama sapi bali di pasar
ternak Palangki
2. Jambi .
3. Aceh
4. Palembang
5. Jawa
Semua jenis sapi bali hampir
didatangkan dari luar Provinsi Sumatera Barat. Meskipun sudah menembus angka
25.000 transaksi pertahun kelangkaan sapi di pasaran tetap ada sehingga harga jual sapi meningkat
tajam, termasuk dalam hal ini salah satunya adalah sapi bali.
B. Pemasok Sapi bali untuk tingkat konsumen, yaitu:
1. Payakumbuh dan kab/kota lainnya di Sumatera barat
II.3. Situasi Distribusi
Untuk mendistribusikan atau memasarkan sapi bali ,
dilakukan oleh Bagian Marketing (in house sales) dan sales free lance (personal/agent).
II.4. Situasi Lingkungan Makro
Bagian ini menjelaskan kecendrungan lingkungan makro seperti
demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial, budaya, yang
mempengaruhi kelangsungan hidup produk.
Untuk mewujudkan swasembada ternak, Pemerintah menekan angka impor sapi dengan memberdayakan para petani lokal. Namun banyak kendala yang ada untuk mewujudkan usaha pengembangan peternakan sapi dan juga program Sarjana Membangun Desa pun belum mampu memenuhi kebutuhan. Sehingga upaya untuk pemenuhan kebutuhan terhadap komoditas ini belum berhasil.
Untuk mewujudkan swasembada ternak, Pemerintah menekan angka impor sapi dengan memberdayakan para petani lokal. Namun banyak kendala yang ada untuk mewujudkan usaha pengembangan peternakan sapi dan juga program Sarjana Membangun Desa pun belum mampu memenuhi kebutuhan. Sehingga upaya untuk pemenuhan kebutuhan terhadap komoditas ini belum berhasil.
III. Analisa SWOT Pengembangan Peternakan Sapi bali
Kekuatan tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali nantinya :
-
Konsep
Peternakan yang
bagus dan pertama kali di Sijunjung .
-
Harga
yang terjangkau oleh pembeli baik untuk level grosir, peternak maupun panitia PHBI dalam
persiapan hewan Qurban
-
Lokasi
yang bagus, sangat mendukung untuk usaha ternak sapi
-
Disain
dan kualitas kandang yang baik untuk perkembangan sapi
-
Adanya
program pemasaran yang tepat dan terarah
Kelemahan tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali (yang
sudah dibangun) :
-
Iklan
dan promosi masih kurang dan tidak kreatif
-
USP
(unique selling proposition) dan positioning produk belum kuat.
-
Divisi
marketing belum maksimal
Kesempatan/peluang Pengembangan Peternakan Sapi bali :
-
Pangsa
pasar Pengembangan Peternakan Sapi bali di Sumatera Barat khususnya Sijunjung saat ini sangat besar.
-
Dekatnya Lokasi usaha harus lebih ditonjolkan sebagai salah satu selling point. Pesaing
tidak ada yang punya lokasi dekat dengan Pasar Ternak Regional Palangki
-
Ketersedian Lahan yang masih luas untuk tempat
pengembangan ternak sapi yang masih alami dan kaya dengan bahan pakan bergizi juga
dekatnya Lokasi usaha dengan pengelola usaha sehingga sisi usaha pengembangan
sapi bali memiliki efisiensi dalam tenaga kerja
-
Program
pemasaran Pengembangan Peternakan Sapi bali di Sumatera Barat, Sijunjung khususnya masih masih konvensional.
-
Tempat
Pengembangan Peternakan Sapi bali harus melakukan program pemasaran yang unik
dan efektif.
-
Pemerintahan Presiden Jokowi yang mulai perlahan-lahan mengurangi
kegiatan impor sapi dari Australia
-
Sedikitnya para pelaku usaha di bidang
peternakan sapi di Kabupaten Sijunjung, padahal daerah kita termasuk daerah
yang potensial untuk ternak sapi di Sumatera Barat di samping Payakumbuh
-
Mayoritas pelaku usaha masih mendatangkan sapi
dari luar Provinsi Sumatera Barat karena tidak terpenuhinya permintaan di
pasaran.
Ancaman tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali :
- Pesaing sudah punya brand image yang cukup bagus, misalnya Payakumbuh
- Pesaing gencar dalam promosi
- Pesaing swasta biasanya akan selalu mengeluarkan promo
IV. Perhitungan Biaya dan Cash Flow
IV1. Kandang
Untuk kebutuhan kandang saat ini sudah
tersedia dan dalam tahapan persiapan pada beberapa tempat lahan yang di
rencanakan
IV.2. Persiapan lahan
Lahan yang dibutuhkan untuk membangun tempat Pengembangan
Peternakan Sapi bali merupakan aset dari Tim pengelola yang tersebar di
beberapa tempat di Kabupaten Sijunjung, Kecamatan IV Nagari, Kecamatan Koto VII dan
Kecamatan Sijunjung
IV.3. Pengadaan peralatan, kantor, kendaraan, dll
Untuk kebutuhan item ini semuanya telah
tersedia mengingat program kemitraan ini adalah hasil dari edukasi tim
pengelola program terhadap keluarga peternak. Sehingga semua kebutuhan untuk melaksanakan
kegiatan untuk saat ini tersedia
IV.4. Rencana anggaran biaya (RAB)pembangunan kawasan, gedung dan
infrastruktur
Untuk kebutuhan item ini semuanya telah
tersedia mengingat program kemitraan ini adalah hasil dari edukasi tim
pengelola program terhadap keluarga peternak. Sehingga semua kebutuhan untuk
item ini untuk saat ini masih memadai
IV.5. Cash flow
-
Total
pengeluaran pertahun = -
-
Pemasukan
per-tahun
Untuk menghitung pemasukan per-tahun,
diasumsikan dalam 1 ekor sapi bali di dapatkan keuntungan Inshaa Allah adalah : @Rp. 4.000.000,-
No
|
Uraian
|
Satuan
|
Volume
|
Pemasukan
@ekor
|
Total Pemasuka
|
1
|
Sapi Bali Jantan
|
ekor
|
1
|
4.000.000,-
|
4.000.000,-
|
1
|
Sapi Bali Betina
|
ekor
|
1
|
4.000.000,-
|
4.000.000,-
|
IV.6. Kesimpulan
Dengan diketahuinya perkiraan jumlah pemasukan dan pengeluaran
dalam 1 tahun, maka akan di dapat kesimpulan :
Uraian
|
|
Jumlah
|
Investasi
Awal per-ekor sapi bali jantan
|
(1)
|
8.500.000,-
|
Penjualan
|
(2)
|
12.500.000,-
|
Pengeluaran
|
(3)
|
--
|
Total Laba =
(2)-(1) ->
|
(4)
|
4.000.000,-
|
Keuntungan
bagi hasil untuk pemodal (4)x40%
|
(5)
|
1.600.000,-
|
Keuntungan
bagi hasil untuk pengelola (4)x60%
|
6
|
2.400.000,-
|
Break event point (BEP) Pemodal (1)/(5)
|
(6)
|
5,3 tahun
|
IRR (rasio tingkat pengembalian modal) (5)/(1)
|
(7)
|
18,82%
|
Keterangan :
- Investasi awal dapat dilakukan bertahap tergantung ketersedian
modal
- BEP dapat dipercepat dengan cara melakukan penjualan besar-besaran di saat
tingginya harga jual dan pembelian bibit di saat harga bibit turun. Juga bisa
di siasati dengan menaikkan harga Sapi
bali secara berkala
setiap tahun
- Nilai IRR (18,82 %) lebih tinggi
dari bunga deposito saat ini. Dalam perhitungan bisnis, apabila nilai IRR lebih
tinggi dari bunga deposito, maka bisnis tersebut dikategorikan bagus dan layak
untuk dilaksanakan.
- Aset sapi jika mengalami kehilangan atau
mati maka tim manajemen pengelola program sudah mengikat MOU dengan peternak untuk
menghadapi situasi tersebut sehingga tingkat kerugian bisa di tekan, seperti
pengurangan bagi hasil guna membantu kerugian akibat musibah yang di alami
- Kenaikan biaya operasional (gaji, PLN, Air,
dll) walaupun mengalami kenaikan per tahun, tapi tidak akan banyak mempengaruhi
laba, karena komponen tersebut sangat kecil presentasenya.
- Jika program kerjasama antara pemodal dan
pengelola berlanjut, maka dengan BEP (tahun ke-6 hasil (laba) dari pemodal akan
mendapatkan hasil setara dengan modal awal.
- Dengan investasi awal Rp 8.500.000,- maka
pada tahun ke -6 investor akan memiliki likuiditas senilai Rp 8.500.000,- (karena
sudah BEP) ditambah dengan nilai aset tetap berupa sapi bali sebanyak 1 ekor
dengan nilai Rp 8.500.000,-
V. Strategi Pemasaran
Strategi ini dijabarkan :
V.1. Pasar sasaran
- Konsumen dari masyarakat Sijunjung maupun
daerah lainnya yang membutuhkan sapi bali untuk acara walimah (pernikahan),
aqiqah, korban dan kebutuhan untuk di jual di pasaran.
- Konsumen untuk kalangan grosir di Ternak
Palangki karena para pedagang yang tersebar di Provinsi Sumatera Barat biasanya
membeli sapi ke pasar Ternak Palangki
V.2. Penentuan posisi Lingkungan Pengembangan Peternakan Sapi bali di areal yang potensial
V.3. Saluran distribusi
- Pengelola
- Perbanyak tim marketing dengan menjalin komunikasi dengan segenap masyarakat
V.4. Wiraniaga
- Tim Pengelola.
V.5. Pelayanan
- Memiliki tim kesehatan hewan yang sudah berpengalaman dalam pengurusan
ternak
- Merekrut masyarakat yang memiliki sumberdaya
yang ada untuk mensukseskan Sijunjung swasembada sapi
- Menyediakan costumer care hotline service (e-mail, website, telpon
langsung)
- Memberikan empati lebih kepada konsumen
V.7. Promosi penjualan
- Melakukan promosi unik dan efektif.
V.8. Mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan
konsumen
V.9. Penelitian Melakukan riset berkala untuk memahami konsumen dan
pesaing.
Dalam menerapkan strategi, akan
dibacarakan lebih lanjut dengan divisi terkait seperti bagian Ketua Teknis Pengelola Usaha. Tim Teknis
Keswan dan Pemelihara Sapi. Program untuk memastikan bahwa semua komponen usaha Pengembangan
Peternakan Sapi bali berjalan dengan baik
Konsultan
Ari Yunanda
Sijunjung, 24 desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar