Minggu, 15 Mei 2016

Proposal Perencanaan Pengembangan Peternakan Sapi Bali Untuk Sijunjung


Proposal Perencanaan Pengembangan Peternakan Sapi Bali Untuk Sijunjung



Disusun oleh
ARI YUNANDA, S. Pd
HP. 082170154354








Perihal :

Permohonan Kerja Sama Pengembangan Sapi Bali

Muaro Sijunjung, 20 Januari 2016
Kepada
Yth: Bapak/Ibu Investor
Program Sapi bali
Di
Tempat

Assalamualaikum Warohmatulloh
            Teriring dan Do’a Smoga Bapak serta Ibu dalam keadaan sehat wal a’fita dan selalu sukses dalam menjalan akan aktifitas sehari-hari. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
            Sehubungan dengan adanya program  sapi bali untuk Kabupaten Sijunjung, maka kami Forum Peduli Petani dengan ini meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk bekerjasama dalam program ini, mengingat melimpahnya ketersediaan Sumber daya alam dan SDM yang ada, baik dari akademisi dan petani peternak, di tambah dengan tingginya permintaan pasar. Melalui Proposal ini kami paparkan tentang rencana Program  sapi bali untuk Kabupaten Sijunjung. Bersama ini juga kami lampirkan:

1.      Proposal Kerjasama
2.      RAB (Rencana Anggaran Biaya)

            Demikianlah Proposal ini kami susun, besar harapan kami Bapak/Ibu mendukung program  sapi bali untuk Kabupaten Sijunjung. Atas Perhatian dan dan Dukungan Bapak Kami ucapkan Terima Kasih


Muaro Sijunjung,   Januari 2015
Ketua Tim Pengelola Usaha


Ari Yunanda, S. Pd



Proposal Perencanaan Pengembangan Peternakan  Sapi Bali   

Isi proposal Pengembangan Peternakan Sapi bali   :
Bagian Tujuan
I.    Ringkasan eksekutif Memberikan gambaran singkat tentang latar belakang dan tujuan Pengembangan Peternakan Sapi bali  yang akan dibaca cepat oleh Manajemen dan Investor
II.    Situasi pemasaran saat ini Memberikan data pendukung tentang pasar, produk, pesaing, dan lingkungan makro
III.    Analisa SWOT Menunjukkan peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan utama dan masalah yang dihadapi
IV.    Perhitungan Biaya dan cashflow Menunjukkan perhitungan biaya pembangunan, cashflow dan perkiraan pengembalian investasi 
V.    Strategi pemasaran Menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk mencapai sasaran pemasaran

Ringkasan Eksekutif
Proposal digunakan sebagai panduan untuk melakukan kegiatan Pengembangan Sapi  ekor bali   , serta pencarian dan penjabaran kepada investor tentang Pengembangan Peternakan Sapi  ekor bali yang saat ini akan dikembangkan, berikut perkiraan harga per-ekor:
No
Uraian
Vol
Satuan
Harga
(Rp)
1
Sapi bali   Bali Jantan
1
Ekor
8.500.000,-
2
Sapi bali   Bali Betina
1
Ekor
8.000.000,-
Ket : harga merupakan usulan dan perlu pembicaraan lanjut
Bisnis dalam Pengembangan Sapi bali   saat ini layak dibangun dan dapat dikembangkan karena :
1.      Bisa menghasilkan profit
2.      Membantu pemerintah/swasta dalam pemenuhan kebutuhan terhadap daging
3.      Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program yang sedang direncanakan
4.      Ketersediaan lahan yang cukup luas untuk usaha sapi bali   
Untuk mencapai tujuan bisnis tersebut, program ini akan dilaksanakan secara professional
dengan cara :
1.       Konsep Pengembangan Peternakan Sapi bali yang akan dikelola secara profesional  
2.       Desain kandang yang sehat untuk perkembangan sapi bali   ,
3.       Membangun lokasi usaha dilahan milik sendiri dan sehingga aman dan terawasi perkembangannya
4.       Biaya Pengembangan yang murah karena tersedianya sumber daya alam yang di butuhkan
5.       Merekrut tenaga yang berpengalaman dalam bidang operasional dan marketing
6.       Penerapan sistim bagi hasil antara pemodal dan pengelola dengan indek (40:60) dari laba bersih. Pemodal 40 % dan pengelola 60%

II. Situasi Pemasaran Saat Ini
Bagian ini memberikan data pendukung tentang pasar, pesaing, distribusi dan lingkungan makro. Data pendukung tersebut dianalisa dengan tujuan untuk :
1.      Tujuan jangka pendek, untuk mengambil tindakan/keputusan/perubahan dari program kerja untuk meningkatkan kemajuan usaha pengembangan sapi bali   
2.      Tujuan jangka panjang, untuk pengembangan usaha tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali berikutnya.
Manajemen kegiatan ini bertugas mencari data primer dan menganalisanya. Analisa data tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Jenis Tujuan Pendekatan
Analisa rencana tahunan Untuk menganalisa apakah hasil yang direncanakan berhasil dicapai
-          analisia penjualan
-          rasio penjualan terhadap biaya
Analisa profitabilitas Untuk menganalisa dimana usaha Pengembangan Peternakan Sapi bali    menghasilkan laba dan rugi Profitabilitas bibit menurut:
- Jumlah bibit
- pelanggan
- segmen
Analisa efisiensi Untuk menganalisa dan meningkatkan efisiensi pengeluaran serta dampak biaya pemasaran Efisiensi dari :
- pengembangan
- manajemen
- promosi
- pelayanan
Analisa strategis Menganalisa apakah tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali    mengejar peluang terbaiknya sesuai dengan pasar, produk dan salurannya. - peluang pengembangan
- kehandalan pemasaran
- tanggung jawab sosial pemasaran

II.1. Situasi Pasar
Untuk mengetahui situasi pasar selanjutnya, maka perlu dilakukan riset pemasaran. Dengan adanya riset ini, maka manajemen tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali akan mengetahui kebutuhan konsumen, harapan konsumen serta tingkat kepuasan konsumen. Setelah mengetahui situasi pasar, maka dapat dianalisa apa saja key success factor suatu tempat usaha pengembangan sapi bali ? Apa yang menyebabkan penurunan (kendala) di suatu pengembangan sapi bali ? Apakah penurunan tersebut bisa segera diperbaiki? Apakah key success factor di suatu Pengembangan Peternakan Sapi bali    bisa diterapkan di usaha yang akan kita bangun? Dari analisa-analisa ini, maka manajemen Pengembangan Peternakan Sapi bali bisa meningkatkan penjualan secara menyeluruh untuk semua ternak yang dimiliki Menurut berita yang penulis dari situs resmi akses http://wwwdisnak.sumbarprov.go.id/pasataranak dari Saat ini kebutuhan akan daging sapi di dalam negeri masih mengandalkan impor sapi. Pemerintah berupaya guna menutupi kekurangan yang dibutuhkan disamping impor sapi masih terus dilakukan. Provinsi Sumatera Barat untuk memenuhi kebutuhan hingga saat ini masih mendatangkan sapi dari Jambi, Lampung, Aceh dan Jawa. Menurut keterangan Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar Ir, Efendi, MP saat ini ada 23 Unit Pasar Ternak dengan indeks transaki 150.000 transaksi setiap tahunnya. 4 di antara pasar ternak dari 23 unit ini adalah termasuk Pasar Ternak Regional (type A), sisanya adalah pasar Ternak Kabupaten. Pasar Ternak di Palangki Kecamatan IV Nagari adalah termasuk salah satu Pasar Ternak Regional (tipe A) dengan jumlah transaksi di Pasar Ternak Palangki mendekati angka 25.000 ternak/tahun. Pasar ternak ini termasuk yang terbesar dikawasan di kawasan Sumatera Bagian Tengah. Pasar Ternak Palangki ini merupakan tempat bagi para pengusaha ternak untuk level grosir bagi pedagang yang ada di Sumatera. Untuk menunjang informasi perkembangan pasar ternak ini, bisa di akses di website Pemerintah Kabupaten Sijunjung dan http://wwwdisnak.sumbarprov.go.id/pasataranak

II.2. Situasi Pesaing
Data pasaing didapatkan dengan melakukan riset kompetitor. Dari data tersebut akan dapat dilihat pesaing utama dan pesaing tidak langsung, produk unggulan dan kelemahan pesaing, strategi harga, segmen pasar dan sasaran pesaing, kelebihan dan kelemahan pesaing di mata konsumen. Kelebihan pesaing di mata konsumen dijadikan tolak ukur oleh Manajemen tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali untuk berbenah diri. Sedangkan kelamahan pesaing di mata konsumen dijadikan celah untuk merebut pasar oleh manajemen pengembangan ternak sapi bali  . Saat ini tempat Pengembangan Sapi bali  :
A. Pemasok Utama Sapi bali di Pasar Ternak Palangki untuk level grosir:
1.      Lampung. Merupakan pemasok utama sapi bali di pasar ternak Palangki
2.      Jambi .
3.      Aceh
4.      Palembang
5.      Jawa
Semua jenis sapi bali   hampir didatangkan dari luar Provinsi Sumatera Barat. Meskipun sudah menembus angka 25.000 transaksi pertahun kelangkaan sapi  di pasaran tetap ada sehingga harga jual sapi meningkat tajam, termasuk dalam hal ini salah satunya adalah sapi bali.

B.
Pemasok Sapi bali untuk tingkat konsumen, yaitu:
1. Payakumbuh dan kab/kota lainnya di Sumatera barat

II.3. Situasi Distribusi
Untuk mendistribusikan atau memasarkan sapi bali , dilakukan oleh Bagian Marketing (in house sales) dan sales free lance (personal/agent).

II.4. Situasi Lingkungan Makro
Bagian ini menjelaskan kecendrungan lingkungan makro seperti demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial, budaya, yang mempengaruhi kelangsungan hidup produk.
Untuk
mewujudkan swasembada ternak, Pemerintah menekan angka impor sapi dengan memberdayakan para petani lokal. Namun banyak kendala yang ada untuk mewujudkan usaha pengembangan peternakan sapi dan juga program Sarjana Membangun Desa pun belum mampu memenuhi kebutuhan. Sehingga upaya untuk pemenuhan kebutuhan terhadap komoditas ini belum berhasil.

III. Analisa SWOT Pengembangan Peternakan Sapi bali   
Kekuatan tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali nantinya :
-          Konsep Peternakan yang bagus dan pertama kali di Sijunjung .
-          Harga yang terjangkau oleh pembeli baik untuk level grosir, peternak maupun panitia PHBI dalam persiapan hewan Qurban
-          Lokasi yang bagus, sangat mendukung untuk usaha ternak sapi
-          Disain dan kualitas kandang yang baik untuk perkembangan sapi
-          Adanya program pemasaran yang tepat dan terarah

Kelemahan tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali    (yang sudah dibangun) :
-          Iklan dan promosi masih kurang dan tidak kreatif
-          USP (unique selling proposition) dan positioning produk belum kuat.
-          Divisi marketing belum maksimal 

Kesempatan/peluang Pengembangan Peternakan Sapi bali   :
-          Pangsa pasar Pengembangan Peternakan Sapi bali di Sumatera Barat khususnya Sijunjung saat ini sangat besar.
-          Dekatnya Lokasi usaha harus lebih ditonjolkan sebagai salah satu selling point. Pesaing tidak ada yang punya lokasi dekat dengan Pasar Ternak Regional Palangki
-          Ketersedian Lahan yang masih luas untuk tempat pengembangan ternak sapi yang masih alami dan kaya dengan bahan pakan bergizi juga dekatnya Lokasi usaha dengan pengelola usaha sehingga sisi usaha pengembangan sapi bali memiliki efisiensi dalam tenaga kerja  
-          Program pemasaran Pengembangan Peternakan Sapi bali di Sumatera Barat, Sijunjung khususnya masih   masih konvensional.
-          Tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali    harus melakukan program pemasaran yang unik dan efektif.
-          Pemerintahan Presiden Jokowi yang mulai perlahan-lahan mengurangi kegiatan impor sapi dari Australia
-          Sedikitnya para pelaku usaha di bidang peternakan sapi di Kabupaten Sijunjung, padahal daerah kita termasuk daerah yang potensial untuk ternak sapi di Sumatera Barat di samping Payakumbuh
-          Mayoritas pelaku usaha masih mendatangkan sapi dari luar Provinsi Sumatera Barat karena tidak terpenuhinya permintaan di pasaran.

Ancaman tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali    :
- Pesaing sudah punya brand image yang cukup bagus, misalnya Payakumbuh
- Pesaing gencar dalam promosi
- Pesaing swasta biasanya akan selalu mengeluarkan promo

IV. Perhitungan Biaya dan Cash Flow

IV1. Kandang
Untuk kebutuhan kandang saat ini sudah tersedia dan dalam tahapan persiapan pada beberapa tempat lahan yang di rencanakan

IV.2. Persiapan lahan
Lahan yang dibutuhkan untuk membangun tempat Pengembangan Peternakan Sapi bali merupakan aset dari Tim pengelola yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Sijunjung,  Kecamatan IV Nagari, Kecamatan Koto VII dan Kecamatan Sijunjung

IV.3. Pengadaan peralatan, kantor, kendaraan, dll
Untuk kebutuhan item ini semuanya telah tersedia mengingat program kemitraan ini adalah hasil dari edukasi tim pengelola program terhadap keluarga peternak. Sehingga semua kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan untuk saat ini tersedia

IV.4. Rencana anggaran biaya (RAB)pembangunan kawasan, gedung dan infrastruktur
Untuk kebutuhan item ini semuanya telah tersedia mengingat program kemitraan ini adalah hasil dari edukasi tim pengelola program terhadap keluarga peternak. Sehingga semua kebutuhan untuk item ini untuk saat ini masih memadai

IV.5. Cash flow
-          Total pengeluaran pertahun = -
-          Pemasukan per-tahun 
Untuk menghitung pemasukan per-tahun, diasumsikan dalam 1 ekor sapi bali di dapatkan keuntungan Inshaa Allah adalah : @Rp. 4.000.000,-
No
Uraian
Satuan
Volume
Pemasukan
@ekor
Total Pemasuka
1
Sapi Bali Jantan
ekor
1
4.000.000,-
4.000.000,-
1
Sapi Bali Betina
ekor
1
4.000.000,-
4.000.000,-




IV.6. Kesimpulan
Dengan diketahuinya perkiraan jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam 1 tahun, maka akan di dapat kesimpulan :
Uraian

Jumlah
Investasi Awal per-ekor sapi bali jantan
(1)
8.500.000,-
Penjualan
(2)
12.500.000,-
Pengeluaran
(3)
--
Total Laba = (2)-(1) ->
(4)
4.000.000,-
Keuntungan bagi hasil untuk pemodal (4)x40%
(5)
1.600.000,-
Keuntungan bagi hasil untuk pengelola (4)x60%
6
2.400.000,-
Break event point (BEP) Pemodal (1)/(5)
(6)
5,3 tahun
IRR (rasio tingkat pengembalian modal) (5)/(1)
(7)
18,82%

Keterangan :
- Investasi awal dapat dilakukan bertahap tergantung ketersedian modal 
- BEP dapat dipercepat dengan cara melakukan penjualan besar-besaran di saat tingginya harga jual dan pembelian bibit di saat harga bibit turun. Juga bisa di siasati dengan menaikkan harga Sapi bali secara berkala setiap tahun
- Nilai IRR (18,82 %) lebih tinggi dari bunga deposito saat ini. Dalam perhitungan bisnis, apabila nilai IRR lebih tinggi dari bunga deposito, maka bisnis tersebut dikategorikan bagus dan layak untuk dilaksanakan.
- Aset sapi jika mengalami kehilangan atau mati maka tim manajemen pengelola program sudah mengikat MOU dengan peternak untuk menghadapi situasi tersebut sehingga tingkat kerugian bisa di tekan, seperti pengurangan bagi hasil guna membantu kerugian akibat musibah yang di alami
- Kenaikan biaya operasional (gaji, PLN, Air, dll) walaupun mengalami kenaikan per tahun, tapi tidak akan banyak mempengaruhi laba, karena komponen tersebut sangat kecil presentasenya.
- Jika program kerjasama antara pemodal dan pengelola berlanjut, maka dengan BEP (tahun ke-6 hasil (laba) dari pemodal akan mendapatkan hasil setara dengan modal awal.
- Dengan investasi awal Rp 8.500.000,- maka pada tahun ke -6 investor akan memiliki likuiditas senilai Rp 8.500.000,- (karena sudah BEP) ditambah dengan nilai aset tetap berupa sapi bali sebanyak 1 ekor dengan nilai Rp 8.500.000,-

V. Strategi Pemasaran

Strategi ini dijabarkan :
V.1. Pasar sasaran 
- Konsumen dari masyarakat Sijunjung maupun daerah lainnya yang membutuhkan sapi bali untuk acara walimah (pernikahan), aqiqah, korban dan kebutuhan untuk di jual di pasaran.
- Konsumen untuk kalangan grosir di Ternak Palangki karena para pedagang yang tersebar di Provinsi Sumatera Barat biasanya membeli sapi ke pasar Ternak Palangki

V.2.
Penentuan posisi Lingkungan Pengembangan Peternakan Sapi bali di areal yang potensial

V.3. Saluran distribusi 
- Pengelola
- Perbanyak tim marketing dengan menjalin komunikasi dengan segenap masyarakat

V.4. Wiraniaga 
- Tim Pengelola.

V.5. Pelayanan 
- Memiliki tim kesehatan hewan yang sudah berpengalaman dalam pengurusan ternak
- Merekrut masyarakat yang memiliki sumberdaya yang ada untuk mensukseskan Sijunjung swasembada sapi
- Menyediakan costumer care hotline service (e-mail, website, telpon langsung)
- Memberikan empati lebih kepada konsumen

V.7. Promosi penjualan 
- Melakukan promosi unik dan efektif.

V.8. Mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen

V.9. Penelitian Melakukan riset berkala untuk memahami konsumen dan pesaing.
Dalam menerapkan strategi, akan dibacarakan lebih lanjut dengan divisi terkait seperti bagian Ketua Teknis Pengelola Usaha. Tim Teknis Keswan dan Pemelihara Sapi.  Program untuk memastikan bahwa semua komponen usaha Pengembangan Peternakan Sapi bali berjalan dengan baik

Konsultan

Ari Yunanda
Hp.0821 70154 354
e-mail : 
ariyunanda.ai@gmail.com

Sijunjung, 24 desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar