Jumat, 10 April 2020

Resume: Dasar Menulis Kata, Kalimat, dan Paragraf


Resume Belajar Menulis Bersama PGRI Pusat



Biodata Narasumber

Imam Fitri Rahmadi, dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria (2019-sekarang).

Sekilas tentang saya. Saya pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), saya mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), saya mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.

Saya juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com
, ini merupakan blog saya yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, saya mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik. Bertepatan dengan ini semua, saya diminta oleh Omjay untuk mengisi materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.

Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materi saya tulis untuk bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam. Maka, saya sudah menyiapkan tulisan khusus di blog berisi materi yang dimaksud:


Lebih lanjut, izinkan saya membagi sesi selama 120 menit ini menjadi 3 bagian:
1.       30 menit: membaca materi
2.       60 menit: diskusi atau tanya-jawab materi
3.       30 menit: latihan menyusun paragraf
Jadi, sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta latihan penyusunan paragraf yang materi latihannya juga sudah saya siapkan.

Jika 30 menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di blog yang cukup panjang, berikut ini cuplikan dari materi tersebut:


Pemilihan Kata

Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.


Penulisan Kalimat

Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.

Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog

Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.

Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.

Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.


Penyusunan Paragraf

Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.

Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca,

Sesi Tanya Jawab.


1.     Penanya:
Dito Anurogo.
Dosen di Unismuh Makassar.

Mau bertanya:
1.     Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2.     Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif ini?
3.     Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.

Hi Pak Dito,

1.     Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum outputnya ditulis.
2.     Hambatan terbesar adalah mencari Niche alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain. Saya lebih sudah menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti, tantangannya adalah mencari reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3.     Literasi digital generasi milenial masih sangat minim. Gerakan literasi digital di Indonesia sudah banyak yang mengarah ke penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kur…



2.     Penanya
Bilal-Bengkulu
Assalamualaikum. terimakasih pak imam, setelah membaca dasar menulis jadi diingatkan kembali bahwa sebenarnya cara menulis sdh dr SD dipelajari, tp selama ini menulis lupa menggunakan dasar membuat paragraf dll.
Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan antar paragraf

Waalaikumsalam,

Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya.
Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya.
Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah artikel.
Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.
3.     Penanya
Rifatun – Salatiga
Ass. Wr. Wb
Selamat Siang  pak.  Maaf saya ingin bertanya : Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang dibahas/ fiutarakan.  Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat  menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah lain paham jika menggunakan bahasa lokal.  Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Terimakasih

Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah paham kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.


4.     Penanya
supyanto kota bekasi
Bagaimana cara berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca?   Wassalam

Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.

5.     Penanya
Bertanya: menurut pengalaman Mas Imam Fitri Rahmadi
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat paragraf dengan mengoreksi tulisan orang lain

Krn hukum nya sama
Kalau membuat kalimat yg dilihat diparagraf tinggal memberi kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan org lain lbh sulit apa sebaliknya? Terima kasih
Hmmm..menyusun dan mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa ini?

Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju yang salah jahit.

Namun, jika dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.

6.     Penanya
Isminatun, Sukoharjo
Mohon pencerahan Bp Imam.

Beberapa saat lalu saya cukup aktif berlatih menulis. Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat memulai jadi kaku dan terasa harus mengulang dr awal. Mengapa begitu?

Salam Ibu Ismiatun,

Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali.

Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis. Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari sekarang hingga ke depannya.

7.     Penanya
Assalamualaikum
Nama saya RASITA
Kepala SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu
1. Bagai mana membuat pragraf yg tepat ?

Ini pertanyaan mendasar yang sangat penting.
Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.
Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.Itu dari segi struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya:Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada juga yang menggunakan alternatif kata "jika".
Seperti itu kurang lebihnya.

8.     Penanya  
Selamat malam mas imam, senang sekali membaca artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm B.inggris ( saya guru b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). SAya baru tahu perbedaan penggunaan aku dan saya. waktu menulis di b log saya sempat bingung pake aku atau saya. pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus digunakan. kata personal, formal atau akademik?

Artikel bebas atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik.

Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk formal, para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.

Senang mendengar Ibu guru bahasa inggris.

9.     Penanya
Sius
SMA 2 Salatiga

Ijin bertanya
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa
Terkadang dalam menulis buku ada beberapa istilah teknis yang justru kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh, dan mungkin berubah pemahaman bagi pembaca
Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah diupayakan dalam bahasa Indonesia yang baku ?
Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit independen Ada sedikit "kebebasan"Dalam soal naskah
Terimakasih sebelumnya
Tidak ada. Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tertendiri. Biasanya dengan dicetak miring.

Semua tergantung konteks dan terget pembaca sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak msalah karena target pembaca anak alay.

10.   Penanya
Mukminin Lamongan
Mas Imam mau nanya
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf deduktif, induktif  atau campuran . Atau boleh semuanya. Mhn pencerahannya.mksih.

Secara umum, boleh semuanya.
Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu.

Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif, induktif  atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.

Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.

11. Penanya
Agus Ponjong
Apakah dalam penulisan  paragraf dalam sebuah buku misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh bervariasi?

Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.

Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.




12. Penanya
Ridwan Nurhadi - Tangerang
Apakah menulis harus benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi.

"terserah . . ." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi. Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.

13. Penanya
Terimakasih banyak bapak imam ilmu sangat bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya baru memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik apa yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan  bagaimana cara kita memilih. Kata yang benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang baik' terimakasih banyak atas bantuan nya

Jawaban:

Tulisan yang baik dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan formal dan akademik.

Tips dan trik:
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin menulis

Kata yang benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya. K…
Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya.
Jika sudah sesuai dengan kaidah di atas, kalimat campuran akan baik. Silakan lihat contoh pada materi di blog.




14. Penanya
dani. kalsel
Assalamualaikum.. Terima kasih bagi pemateri dan moderator....
Melihat dan menyimak tulisan bapak saya percaya bp sangat kompeten dalam bidang ini... Yg saya tanyakn..
1.     sejak kapan bapak memulainya dan adakh perasaan jenuh bagaimana mengatasinya..
2.     pernahkah tulisan bapak tidak dhargai orang dan bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd tulisan kita sendiri.?. Makasih. Miseran.

Jawaban:

1. Saya mulai rajin menulis sejak kuliah S1 dengan mengikuti salah satu komunitas menulis tentang narasi lokal di sini:
https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi
Jenuh sesekali datang. Caranya tutup laptop, jalan keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang fresh

2. Pernah, jangankan orang lain, saya juga pernah tidak menghargai tulisan saya sendir…

14. Penanya
Ropiyanto. Curup - Bengkulu
Assalamu'alaikum..slmat sore mas imam.
dalam beberapa bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif digunakan, deduktif atau induktif?

Jawaban:

Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.

15. Penanya
Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu Gunungkidul Yogyakarta Assalamualaikum
Ijin bertanya, teknik  curah gagasan yg seperti apa agar efektif dan efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah terlupakan  saat terlintas dipikiran kita?Klu jaman dl tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih 

Jawaban:

Curah gagasan atau bahasa kerennya brainsorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir.

Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.

Jawaban:

Mohon maaf atas hal tersebut. Ini sekaligus menginformasikan bahwa semua gambar tersebut bukan buatan saya melainkan saya kumpulkan dari berbagai sumber untuk membantu menjelaskan.

16. Penanya
Noralia Semarang
Assalamualaikum ijin bertanya mas imam Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat, benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen atau mungkin tulisan fiksi lain,, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang baku. Mohon komentarnya. Susun

Jawaban:

Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami.

Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.

17. Penanya
Rusmin (G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL
Penulisan kata yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti mestinya diksi tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari kesalahan diksi itu?

Jawaban:
Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal.

Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.

18. Penanya
Asep Dahlan
Kepsek SLB Jakarta Assalamu'alaikum..
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg selama ini tdk banyak buku yang saya baca.

Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak Imam.

Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar   agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?

Terimakasih

Jawaban:

Hal tersebut sangat lumrah.
Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang ingin ditulis.

Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.

19. Penanya
Budi Artopo
SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta
Assalamualaikum
Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok Pak?
Wassalamu'alaikum

Jawaban:
Lihat dari perpektif yang lain.
Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.



20. Penanya
Wiji - malang
Jika pembaca kita adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf berdasarkan level pahaman mereka , yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?

Jawaban:

Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.

21. Penanya
Siti Fatimah Mojokerto
Assalamualaikum. Saya baru belajar menulis di mulai  pada group belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama sekali. Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada kenikmatan tersendiri.  Rasa takut kalau tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?

Jawaban:

Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan lebih berlaku untuk penulisan formal dan penulisan akademik.

Dalam kasus Ibu Siti yang menulis di blog secara personal dengan gaya sesuka hati, sebetulnya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang dan menyalahkan. Namun, bisa jadi tulisan…

22. Penanya
Tito _limapuluh kota sumbar
Assalamualaikum mas imam, smoga sehat selalu di negeri orang. Karna peserta lain sudah banyak yg bertanya tentang materi. Maka saya akan bertanya sedikit melenceng. Bagaimakah caranya agar kita bisa kuliah keluar negeri dengan beasiswa? 🙏🏿
.
Jawaban:

Terima kasih atas pertanyaan yang berbeda ini.

Cerita persiapan diri dan perjuangan saya dalam meraih beasiswa saya tuliskan di sini:

https://tigabelase.wordpress.com/category/road-to-phd

Sungguh perjalanan yang cukup pajang. Bapak dan Ibu akan mengetahui berapa kali saya belajar bahasa inggris untuk bisa sampai pada sampai titik ini, berapa kali saya gagal melamar beasiswa, berapa kali mengirim email ke professor di luar negeri, dan lainnya. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin kuliah ke luar negeri dengan beasiswa.

III.            Latihan Menyusun Paragraf

Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.

Dalam menghadapi Pandemi Corona Covid-19, ada beberapa SOP sebagai upaya preventif penularan wabah tersebut, antara lain social distancing (tetap di rumah), penggunaan masker, menerapkan Pola Hidup bersih sehat (PHBS).
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.

Latihan 2:

Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:

Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.  Self isolation atau mengisolasi diri di rumah selama wabah infeksi virus corona (Covid-19) membuat sosialisasi tatap muka menurun drastis. Bersosialisasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Menjalin interaksi dengan orang lain dapat menimbulkan rasa aman dan bahagia. Namun, saat wabah Covid-19, setiap orang mesti menjaga jarak atau self distancing dan self isolate di rumah.  Bekerja di rumah juga diberlakukan kecuali pekerja lapangan yang tak bisa bekerja dari rumah tetap diimbau menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah kepemimpinan Mas menteri juga  menerapkan Kebijakan belajar di rumah, kegiatan berlakukan pada semua jenjang di seluruh wilayah di Indonesia. Belajar daring adalah salah satu pilihan agar peserta didik tetap belajar, kerjasama antara pihak sekolah/perguruan tinggi, guru/dosen dan orang tua sangat menentukan terselenggaranya kegiatan ini, yang di perkirakan akan berlansung hingga akhir Mei 2020


Latihan 3:

Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.

Kalimat topik :
Pelatihan belajar menulis melalui WAG sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis peserta.
kalimat pengembang :
1.Pelatihan menulis menjadi wadah bagi para penulis pemula untuk belajar dengan para nara sumber yang sudah berpengalaman
2.dengan adanya pelatihan, para peserta dapat saling mengenal satu sama lainnya, dan dan bisa saling bekerjasama untuk memajukan literasi di Indonesisa
3.sebagai sarana pendidikan, pelatihan melalui WAG yang di sponsori PGRI Pusat sangat mudah dilakukan, karena komunukasi menggunakan WA adalah sebuah cara yang paling efektif untuk berkomunikasi jarak jauh.



Ari Yunanda, S. Pd
(Terimakasih)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar