Senin, 30 Maret 2020

MENDUNG KAN BERAKHIR

#COVID_19 :

MENDUNG KAN BERAKHIR

🌴🌴🌴
Setiap orang kan mati, bila tidak dengan virus Covid 19, maka dengan hal yang lain. Bila hari ini kau selamat dari sebab kematian, mungkin esok, atau lusa. Bila kau lepas dari kejaran maut siang ini, mungkin nanti sore, malam atau besok pagi.

Hidup ini takkan kekal, bumi tempatmu berpijak tak abadi, hari ini kita melanglang buana menyisiri segala macam jalan diatasnya, entah esok atau lusa, kita kan mendekam di dalamnya.

Virus Corona datang untuk mengajarimu bahwa, kematian itu bisa datang begitu cepat menjemputmu, agar kau bersiap-siap selalu untuk menyambutnya.

🌴🌴🌴
Semua pintu-pintu dunia telah ditutup untukmu, mulai dari pintu masjid, pintu pasar, pintu sekolah, pintu kampus dll, ada satu pintu yang masih terbuka lebar untukmu yaitu pintu taubat.

Titik permasalahan bukanlah kapan dan bagaimana kau mati, inti masalah adalah bagaimana agar kau mati dalam kedaan husnul khotimah, dalam taubat dan amal sholeh, dalam ketaatan pada Tuhanmu.

🌴🌴🌴
Katakan kematian yang Engkau berlari darinya,sesungguhnya ia kan datang menemuimu, kemudian Kalian akan di Kembalikan pada Zat Yang Maha mengetahui segala yang ghoib maupun yang tampak, dan akan memberitahukan kalian tentang apa yang kalian lakukan. Qs: Aljumuah: 8.

Aku tak bermaksud mengajakmu pesimis menatap badai Corona yang sedang melanda ini, bukan pula memerintahkanmu untuk meratap dan bersedih menunggu kematian.

🌴🌴🌴
Tetaplah berusaha maksimal mengambil sebab, berikhtiar, menjaga jarak untuk sementara hubungan sosial, menghindari keramaian, selalu mencuci tangan, banyak berdiam di rumah, mengkonsumsi vitamin E dan C selalu. Bila semua prosedur telah kau lakukan, maka bertawakkallah pada Allah, dan katakan “tidak akan menimpa kita kecuali apa yang Allah tetapkan untuk kita, dan Dialah Tuan penjaga dan pemelihara kita”

Pastikan awan covid 19 yang berarak membawa mendung kematian, kan segera berlalu, pintu-pintu masjid kan segera kembali di buka, ka’bah kan kembali dikunjungi, kajian-kajian kan kembali semarak.

🌴🌴🌴
Duhai Tuhan Yang Pengasih dan Penyayang, ampuni kami dengan segala dosa-dosa kami, jangan haramkan kami untuk kembali bersujud di rumah-rumahMu, menimba ilmu di masjid-masjidmu, berthowaf dan bersa’i di Mekah dan Madinah yang kau Sucikan.

Batam,4 Sya’ban 1441/ 28 Maret 2020

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan MA, حفظه Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨͺΨΉΨ§Ω„Ω‰

Reposted by :  πŸ‘₯ Grup wa manhaj salaf.

Sabtu, 21 Maret 2020

Pencegahan corona berbasis Nagari



Pencegahan Corona berbasis Nagari
Beberapa rancangan kegiatan dalam rangka mensukseskan upaya pemerintah daerah dalam menghadapi pandemik, maka ada 2 Bentuk kegiatan yang dipandang perlu dilakukan oleh pemerintah nagari bersama segenap masyarakat, yaitu berupa Preventif dan Kuratif. Berikut beberapa mindmap awal yang perlu di rumuskan lagi

SIAPA (WHO)
Terdiri dari unsur-unsur
1.Pemerintah Nagari
2.KAN
3.Pemuda
4.Babinkamtibmas
5.Sekolah
6.Ormas
7.Parpol
8.PT/CV
9.DKM Masjid

APA ( What)
1. Menyusun SOP Preventif dan Kuratif.
2. Menyusun tim pelaksana SOP
3. Melaksanakan sesuai SOP
4.Mengevaluasi

WHERE (Dimana)
1. Membuat posko
2.Melaksanakan Preventif seperti desinfektan dll sbgnya di lingkungan rumah masing-masing, Masjid, sekolah, pasar, dll
3.Mengambil langkah untuk pengobatan seperti merujuk dll
4.mengoptimalkan rehabilitasi tempat tempat yang di duga rawan untuk penularan bibit penyakit

KENAPA (Why)
1. Melihat potensi bahaya nya perlu upaya bersama
2.Membangun kesadaran segenap masyarakat Nagari
3.Memastikan bekerja nya sistim menghadapi pandemik oleh pemerintah daerah

WHEN (Kapan)
1. Sesegera mungkin di susun jadwal pelaksanaan program, dengan rinci, detail dan jelas

HOW (Bagaimana)
1. Raker segenap tim di Nagari dengan bimbingan ahli dan grup komunikasi khusus (WhatsApp Grup) untuk penanganan kasus covid
2. Pemetaan Sumberdaya yang ada
3. Perencanaan pelaksanaan program kerja beserta tim kerja kegiatan
4. Pelaksanaan kegiatan

Buletin Jumat Menyikapi Virus Corona Covid-19, silahkan download di link berikut klik

Petunjuk Penting Seputar UN 2020


Surat EdaranKemendibud Nomor 3 tahun 2020.


"Pelaksanaan UN 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," tegas Plt. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan, Totok Suprayitno kepada media di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/03/2020).


8 ketentuan khusus UN

Beberapa ketentuan khusus terkait pencegahan sebaran wabah corona saat UN 2020 diatur sebagai berikut:


1. Menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, dan sebagainya) satu sama lain sebelum, selama, dan sesudah ujian.


2. Mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian.


3. Tidak memaksakan hadir di sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan atau sesak napas. Khusus peserta ujian agar tidak memaksakan mengikuti ujian dan dapat menggantinya pada waktu yang lain.


4. Memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian.


5. Membersihkan ruang ujian sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi UN. Pembersihan dilakukan menggunakan disinfektan untuk seluruh piranti yang digunakan oleh peserta UN, seperti handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik (keyboard), mouse, kursi, meja, dan alat tulis.


6. Memastikan pengisian daftar hadir UN terhindar dari potensi paparan Covid-19 antar peserta UN, antara lain menghindari penggunaan alat tulis yang dipakai bersama.


7. Tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lainnya.


8. Jika ditemukan warga sekolah yang mengalami gejala infeksi Covid-19 agar kepala sekolah segera meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Hirearki Peraturan Perundangan-undangan


Hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia merujuk pada Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan perubahannya yang terdiri atas:
1.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2.Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3.Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4.Peraturan Pemerintah;
5.Peraturan Presiden;
6.Peraturan Daerah Provinsi; dan
7.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Sumber
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl4012/hierarki-peraturan-perundang-undangan-di-indonesia

Jumat, 20 Maret 2020

PP No. 17 Tahun 2020 : Guru dan Dosen Dapat Cuti Tahunan


Peningkatan kompetensi dan cuti adalah hak PNS. Pengembangan kompetensi adalah upaya untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dengan standar kompetensi Jabatan dan rencana pengembangan karier dengan sistem pembelajaran terintegrasi.


Sedangkan cuti dilaksanakan untuk menjamin pemenuhan hak atas kesegaran jasmani dan rohani PNS.P PeraturanP Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan Atas PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Februari 2020 di Jakarta oleh Menkumham Yasonna H. Laoly.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah terbaru nomer 17 tahun 2020  pada pasal  315 berdasarkan dari perubahan Nomer 11 tahun 2017 Bahwa Guru dan Dosen yang menjabat pada sebuah lembaga pendidikan berhak mendapat Cuti Tahunan.

Peraturan ini akan menjadi sesuatu yang baru bagi guru dan dosen. Mengingat selama ini hak cuti nya dibedakan dengan PNS lainnya.

Untuk lebih lengkapnya silahkan download

Sedangkan surat edaran pelaksanaan cuti sesuai dengan SE 15/MK.1/2018 disini

Semoga bermanfaat

Ari Yunanda, S.Pd


Pertanyaan Penting Seorang Kaisar : Berapa Jumlah Guru Tersisa



Melihat guru seperti melihat harapan yang menjanjikan bagi dunia ini. Kita pasti ingat ketika hancur nya kota Nagasaki dan Hiroshima oleh bom Amerika. Jepang saat itu lumpuh total dengan korban meninggal mencapai jutaan, dan efek radiasi bom diperkirakan membutuhkan puluhan tahun untuk memperbaiki semuanya.

Kemudian Jepang terpaksa menyerah kepada sekutu, lalu Kaisar Hirohito mengumpulkan semua Jenderal yang masih hidup dan bertanya “Berapa jumlah guru yang tersisa?“.

Para jenderal menjawab dengan tegas kepada Kaisar bahwa mereka mampu menyelamatkan dan melindungi Kaisar tanpa bantuan guru. Lantas, Kaisar Hirohito  berkata, “Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan strategi perang. Tapi kita tidak tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu. Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka?

Maka dikumpulkanlah sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kota, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan.” Penuh harapan.

Betapa bernilainya seorang guru di mata Kaisar. Jepang menjadi negara maju bangkit kembali hanya dalam kurun 20 tahunan, 50 tahunan lebih awal dari prediksi dunia. Sejarah ini menjadi bukti dan sebagai ilustrasi bahwa kemajuan sebuah bangsa, mutlak memerlukan peran guru

Meski gelar pahlawan tak di miliki nya, namun telah tersemat dengan gagahnya karena karya yang telah dilaksanakannya.

Membicarakan sosok seorang guru di mata dunia, di mata orang-orang sukses, di mata orang-orang pandai, sepakat bahwa tak ada pahlawan yang lebih berjasa bagi mereka selain guru. Berbicara tentang guru adalah berbicara tentang masa depan, ketika guru itu baik maka dapat diambil kesimpulan bahwa generasi-generasi yang baik dan merdeka dari segala kebodohan akan segera lahir. Generasi yang baik tersebut akan senantiasa memberikan kontribusi yang luar biasa bagi dirinya, keluarganya, bangsanya, serta negaranya.

Maka segala upaya dalam mensukseskan tugas guru adalah upaya yang  dipandang perlu mendapatkan perhatian bersama. Kebijakan anggaran yang cukup besar di sektor ini dengan pengalokasian seperlima dana  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kepentingan pendidikan menjadi alarm kesadaran semua pihak untuk benar-benar ikut memberikan perhatian besar pada urusan ini.

Kepedulian yang besar terhadap pendidikan dan masa depan anak bangsa oleh para pemimpin kita, merupakan sesuatu yang pantas di syukuri dan di apreasiasi dengan mentaati nya. Bahkan dalam menghadapi kasus penyebaran virus Corona Covid-19, dengan dipindahkan nya kegiatan belajar peserta didik ke rumah. Begitu juga dengan guru-guru yang memberikan bahan ajar via daring dari rumah nya saja. Fenomena Memberikan ini mengingat kan kita pada sebuah kaidah dalam ber-Agama "Bahwa menolak bahaya lebih didahulukan dari mengambil manfaat".

Anda Mungkin Mengidap Corona, Tapi Tidak Tahu



Mayoritas orang punya imunitas atau daya tahan tubuh yang baik. Tapi belum tentu mereka memiliki imun terhadap rasa takut. Terlebih lagi tanggungjawab pada orang lain.

Pencetus terbesar rasa takut: ketidaktahuan atau memproses informasi yang keliru.
Saya bukan dokter. Sehingga yang akan saya sampaikan berikut bukanlah sebuah rujukan medis. Saya hanya seseorang yang berbagi pengalaman tinggal selama sebulan di kawasan pandemi Corona/Covid pada Februari lalu: Taiwan dan Singapura. Alhamdulillah saya sehat sampai hari ini -- tak memiliki gejala sakit.

Saya di Taiwan sejak 8-25 Februari. Lalu di Singapore 26 Feb - 1 Maret. Setelah itu kembali ke Jakarta. Pada 3 negara ini saya melihat perbedaan bagaimana orang merespon Corona. Hingga sekarang saya tidak cemas berlebihan pada virus ini. Tapi justru cemas bagaimana perilaku orang-orang Indonesia meresponnya.

PERTAMA
Merujuklah pada fakta, data, dan informasi yang valid. Olahlah informasi hanya dari sumber yang kredibel. Sehingga kita tahu apa yang sedang kita hadapi.

1.1. Mortality rate (rasio kematian) Corona di dunia adalah 3%.

1.2. 80% kasus kematian adalah orang berusia di atas 60 tahun, atau sebelumnya menderita penyakit yang berhubungan dengan pernapasan. Beberapa kasus berhubungan dengan tumor dan diabetes.

1.3. Penangkal Corona paling efektif saat ini adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Makin rendah daya tahan, makin berisiko.

1.4. Virus Corona terdapat pada cairan dari mulut dan hidung penderita -- organ yang berhubungan dengan pernapasan. Virus yang ukurannya sangat kecil tersebut akan menulari orang lain ketika masuk ke hidung atau mulut yang menjadi pintu gerbang pernapasan.

1.5. Virus Corona tidak hidup di udara. Tapi ia memerlukan medium untuk menempel. Virus bisa hidup sampai dengan 2 hari pada medium tersebut.

1.6. Medium itu bisa apa saja. Tangan, uang, gagang pintu, piring, meja, kursi, alat tulis, belt pada eskalator, keranjang belanja, dll.

1.7. Medium paling berisiko adalah yang diakses secara umum. Misal seorang penderita Corona batuk dan menutup mulutnya dengan tangan. Lalu ia memegang uang kertas. Uang kertas itu ia berikan ke seorang penjual. Kita mendapatkan uang yang sama dari penjual tersebut sebagai kembalian belanja. Maka menempellah virus ke tangan kita dan tangan penjual. Lalu kita memegang hidung atau makan sesuatu langsung dengan tangan. Virus masuk ke organ pernapasan.

1.8. Karena itu menggunakan masker agar tidak terkena virus bukanlah hal yang efektif. Berapa besar rupanya kemungkinan seorang pengidap Corona batuk depan kita lalu cairannya mengenai wajah kita? Kecil. Kemungkinan besarnya adalah, dia batuk, menutup mulut, memegang sebuah benda di sekitar, lalu kita pegang juga benda itu.

1.9. Sehingga cara yang paling efektif adalah perbanyak mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan. Di Taiwan ada protokol di tempat kerja untuk membersihkan tangan dengan alkohol tiap 1 jam. Jangan menyentuh area wajah tanpa cuci tangan sebelumnya. Jangan makan tanpa alat. Hindari berpergian ke tempat umum bila tidak harus.

1.10. Jagalah tubuh tetap sehat. Jangan terlampau lelah. Imbangkan gizi. Agar imunitas kita tetap baik.

KEDUA
Kita mungkin memiliki virus Corona dalam tubuh kita. Tapi kita tidak tahu karena tak mengalami gejala. Namun kita sangat mungkin jadi carrier (pembawa).

2.1. Darimana kita tahu kita tidak mengidap virus Corona? Karena kita sehat-sehat saja? Virus ini bisa masuk ke tubuh kita dan kita sehat-sehat saja karena imunitas tubuh kita berhasil mengalahkannya dalam masa inkubasi 14 hari.

2.2. Kalau dalam 14 hari inkubasi itu imunitas tubuh kita kalah, maka timbul gejala dan kita sakit. Lalu kita ke rumah sakit dan terdeteksi Corona.

2.3. Kalau imunitas kita menang, virus hilang. Kita sehat-sehat saja dan tak punya gejala. Hampir tidak mungkin kita yang sehat-sehat saja pergi ke rumah sakit untuk tes Corona yang seharga Rp 700 ribu itu.

2.4. Tapi ketika virus masuk ke tubuh kita, maka kita resmi mengidap/terinfeksi Corona (meski kemudian sembuh sendirinya). Selama virus itu masih ada dalam tubuh kita, maka otomatis kita jadi carrier.

2.5. Penyebaran virus dari pengidap tanpa gejala inilah (yang mungkin termasuk kita) memerlukan tanggungjawab di level individu.

"Asymptomatic and mildly symptomatic transmission are a major factor in transmission for Covid-19," said Dr. William Schaffner, a professor at Vanderbilt University School of Medicine and longtime adviser to the CDC. "They're going to be the drivers of spread in the community."

KETIGA
Sampai titik ini kita tidak tahu apakah kita carrier atau bukan. Tapi kita bisa lebih bertanggungjawab.

3.1. Sebagai pengidap dan carrier, imunitas kita mungkin kuat. Tapi tidak bagi orang lain, terutama mereka yang berusia tua dan memiliki penyakit.

3.2. Sebisa mungkin hindari atau batasi pertemuan dengan orang-orang berisiko tinggi di atas. Misalnya bertemu orangtua. Kita bisa menulari mereka dan rasio kematian mereka akan tinggi.

3.3. Cuci tangan dan memelihara kesehatan adalah cara paling efektif.

3.4. Cara efektif lain adalah 'mengkarantina diri'. Membatasi pergi ke tempat publik dimana kita akan menyentuh banyak benda yang juga disentuh orang lain.

KEEMPAT
Manusia hidup di antara berbagai virus dan bakteri yang ada di sekitar. Kita tak menyadarinya. Per meter persegi ada 800 juta virus yang hidup -- terutama di udara. Kita masih bisa tetap hidup dan sehat karena imunitas tubuh kita selalu bekerja melawan mereka. Makin seseorang menjaga kesehatan tubuhnya lewat pola hidup dan pola makan, makin kuat juga imun tubuhnya. Itu sebabnya penderita HIV/AIDS bisa meninggal hanya karena flu -- karena imunitas mereka lemah.

Jadi: pelihara kesehatan diri, jangan terlalu lelah, cuci tangan tiap 1 jam, makan dengan alat makan, karantina diri dengan tidak berpergian ke tempat publik bila tidak harus, dan usahakan jangan menemui orang tua dan penderita penyakit agar mereka tidak tertular dari kita (tanpa kita sadari).

Kita bisa lebih bertanggungjawab pada orang lain dan diri sendiri. Kita mungkin tidak bisa mengontrol banyak hal di luar diri kita (benda yang jadi medium, keharusan pergi bekerja, dll). Tapi kita bisa mengontrol diri kita sendiri.

Tantangan terbesar kita: sebentar lagi LEBARAN!

*) CEO & Founder Arkademi


Sumber : https://selasar.co/read/2020/03/15/1067/anda-mungkin-mengidap-corona-tapi-tidak-tahu

Repost:Ari Yunanda



Rabu, 18 Maret 2020

Diskusi Efektif


Rabu 18 Maret 2020 pukul 17:08 WIB, sore itu dalam sebuah grup WhatsApp guru dan karyawan sekolah, seorang teman mengirimkan gambar sekolah yang sangat indah dan megah, lalu dia mengirim pesan setelah mengirimkan gambar

" sekolah kita bisa juga ya seperti ini, semoga kepala sekolah yang baru bisa mewujudkan nya",

Teman yang menjadi admin grup WA ikut komentar,

"Waaauw cika, Aamiin semoga saja cika. Sekolah mano k ka(Sekolah dimana ini Ka)? Kayak sawah lunto"

Komentar baru dari teman yang lain pun masuk

 "Aaaa iyoo (Aaaa iyaa)....tunggu e la tanggal main eeee. (Tunggu tanggal mainnya) he...he....

Selang beberapa detik pesan baru pun masuk lagi mengomentari gambar sekolah nan megah.

 "PR besar yach 🀣🀣"

Teman yang mengirimkan gambar sekolah bertingkat yang megah online lagi dan menjawab pertanyaan dimana photo sekolah itu di dapat kannya.

Cilok fhto status kwn um (dari fhoto status kawan uni)...🀭🀭🀭, Dak tau nta skolh mn (Tidak tahu entah sekolah mana).."

Komunikasi dengan WA sangat efektif. Percakapan pun berlanjut menjadi diskusi, Satu anggota grup memintai pendapat kepada teman-temannya dalam grup , dan sangat interaktif sehingga ada beberapa jawaban dari teman teman grup yang bisa di himpun.

 "Menurut pendapat Ibuk-ibuk, upaya seperti apa dan bagaimana untuk mewujudkan Sekolah megah seperti pada gambar di atas


1. Buat bertingkat sekolah nya

2.. Perlu kerjasama yg solid

3. Butuh dana, pendapat dari yg lain...🀭

5. Harus kerjasama

6. Pemimpin yang mau menerima pendapat orang lain..

7. Konsisten terhadap niat..

10. Pendapat  saya  : harus  ada  kepala  sekolah yang tangguh

12.harus ada kepsek yang keibuan

(Belajar menulis)

Selasa, 17 Maret 2020

Cara Praktis Menulis Buku

Oleh : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd


Resume ke-8

Assalamu'alaikum

Bapak ibu grup belajar menulis gelombang 4. Selamat berjumpa lagi dengan saya disini dalam wadah yang hebat yang telah dibentuk oleh Om Jay. Malam ini kita berbagi ilmu menulis dan memberi motivasi agar tetap eksis.

Pada dasarnya saya dijadikan narasumber oleh om jay itu semua berdasarkan pengalaman terbaik saya dalam menulis buku. Baik itu menulis buku yang diterbitkan secara mayor maupun secara indi. Tentu saja langkah yang saya ambil itu penuh suka dukanya dan saya akan berbagi di dalam grup ini.

Saya menginginkan bapak ibu yang aktif mengikuti materi atau beberapa hal untuk kita berbagi di sini untuk memperkenalkan diri. Untuk saya pribadi apakah masih perlu memperkenalkan diri atau cukup langsung kita berdiskusi dan saling memotivasi agar bisa mewujudkan bapak ibu memiliki karya tunggal atau semakin bersemangat dalam dunia literasi. (Pungkas pemateri saat membuka diskusi).

Sambil break sebentar. Pemateri mengupload Video buku-buku karya tulisannya sendiri dan membagikan file berisi materi cara praktis menulis buku.

Menulis itu adalah keterampilan dan kita harus merubah mindset dan katakan kita bisa. Yang terpenting lagi kita harus memiliki komunitas menulis. Di sana kita akan bertemu orang-orang yang memiliki satu visi dan fashion untuk bisa mewujudkan belajar menulis sampai ada buku yang dihasilkan. Awalnya bisa dari artikel kecil-kecilan yang kita dapatkan dari ide-ide yang berserakan di sekitar kita.

Pemateri sedikit bercerita tentang bagaima sampai ia bisa menjadi seorang penulis. Pemateri belajar menulis ketika berumur 50 tahun. Saat itu terpaksa beliau mengambil S2 setelah jedah 20 tahun lebih. Dari kuliah itulah pemateri pemateri baru melek ITE dan internet. Kebetulan saat ke toko buku Gramedia, pemateri menemukan buku yang agak tipis yang berjudul Menulis Itu Mudah dan saat itulah pemateri mulai rajin dan giat untuk menulis.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar menulis. Sejak pemateri suka menulis, beliau selalu rajin banyak mengikuti pelatihan dan bergaul dengan para penulis sehingga banyak memiliki komitas untuk meng upgrade diri.

Untuk rekomendasi buku untuk belajar menulis sebenarnya banyak sekali baik berupa teori maupun berbagai macam bentuk cara menulis. Ambil salah satu contoh buku yang kira-kira sesuai dengan fashion yang kita miliki. Misalnya berupa buku ajar, buku memoar, cerpen atau novel tergantung gendre yang kita ingin kita tulis. Dengan banyak membaca pasti kita akan terlatih untuk menulis.

Untuk menerbitian buku di penerbit mayor harus bermodalkan kesabaran dan bagaiman cara kita mengenal editor. Karna kadang di penerbit mayor itu merekalah yang memerlukan buku  dengan aturan dan arahan. Jadi tidak bisa sembarang buku yang bisa lolos dipenerbit mayor.
Pemateri bercerita melalui percakapan pesan suara WhatsApp. Ketika buku beliau lolos diterbitkan oleh penerbit Erlangga tahun 2010. Ketika itu editor membutuhkan buku seri pendalaman materi bahasa Inggris untuk Ujian Nasional SMK. Saat itu pemateri berbagi  dengan teman untuk membuat buku sesuai arahan dari editor. Tentu saja ini bukan pekerjaan yang ringan dengan minim pengalaman tetapi harus mencoba memenuhi apa yang menjadi permintaan editor.

salah satu diantara kami anggota grup bertanya kepada pemateri tentang cara menjaga konsistensi menulis agar tetap produktif, terutama dalam menulis buku. Kadang, sudah menulis satu bab, malah tidak lanjut. Rasanya malas sekali.

Pemateri menjawab, kita kan punya outline atau kerangka menulis, maka kita harus siap dengan kerangka tersebut dan jangan pernah pindah ke bab lain kalau babnya belum diselesaikan.

Kemudian saya bertanya kepada pemateri. Kalau buku yang kita tulis apakah kita harus memuat sumber buku yang kita baca atau penggalan2 kalimat yang kita baca dan ingin kita kembangkan ke dalam buku kita. Boleh apa tidak ya buk ?

Jawab pemateri : ketika kita membuat buku ilmiah atau buku populer dari buku atau referensi yang kita baca, diakhir buku harus dicantumkan didaftar pustaka. Sedangkan untuk penggalan kalimat yang mungkin kita ambil, bisa disebutkan dengan nama  penulis dan buku di terbitkan.

Pada prinsipnya, menulis itu harus komitmen. Menulis itu kapan saja dan dimana saja. Baik dengan Android maupun komputer.

Kesimpulan :
1. Menulis itu mudah
2. Rubah mindset agar mampu menulis
3. Jadilah diri sendiri.  Tulislah apa yang anda sukai dan anda kuasai.
Sumber https://pikalouhata.blogspot.com/2020/03/cara-praktis-menulis-buku.html?m=1

Redaktur Ari Yunanda

50 Blogger Berbagi Inspirasi Seputar Pembelajaran Daring, Cari Tahu Apa Kata Mereka





Img source : https://images.app.goo.gl/Vw2UhvRhcuNc5cLN8

Timeline di laman Facebook  dan media sosial lainnya, sejak sepekan yang lalu ramai dihiasi dengan berbagai tawaran aplikasi pembelajaran daring. Hal ini sebagai bentuk aksi tanggap menyusul kebijakan libur sekolah selama 2 pekan yang termasuk dalam salah satu point kebijakan lock down dari Pemerintah Daerah di beberapa wilayah di Indonesia.

Penyebaran virus corona yang semakin hari semakin meluas, memang membuat khawatir banyak pihak. Tak hanya guru, siswa, dan orang tua, bahkan para blogger yang tergabung dalam Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) pun turut curah pendapat dalam forum diskusi bersama melalui grup WhatsApp Belajar Menulis yang digagas oleh Pak Wijaya Kusuma (Om Jay) tadi malam.

Topik diskusi tadi malam adalah “Efektivitas Pembelajaran Daring”. Hadir dalam ruang diskusi, yaitu Om Jay dan Ibu Eva sebagai narasumber sekaligus moderator. Beliau berdua memberikan kesempatan kepada para blogger untuk berbagi pandangan dan sharing pengalaman terkait pembelajaran daring yang mereka lakukan dengan cara brain storming.

Sebelumnya, Om Jay memberikan sebuah studi kasus Seorang peserta dari NTT bertanya kepada saya, "selamat malam bapak, sekolah saya di pelosok  listrik hanya menyala pada malam hari,.. untuk jaringan internet juga tidak stabil... pembelajaran dalam jaringan mudah2an bisa kami lakukan jika kondisi listrik sudah 24 jam, atau sinyal internet sudah stabil plus ada bantuan komputer atau minimal tabletlah dari pemerintah, apa yang bisa kami lakukan?”

Lalu Om Jay selaku moderator memberikan kesempatan kepada para peserta diskusi untuk berkomentar dan memberikan pendapat bila anda berada dalam kondisi seperti itu.
Dan, inilah hasil tanggapan dari para blogger :
1.    Menurut saya tidak perlu dipaksakan pembelajaran online kalau keadaan tidak memungkinkan. Kasih penugasan rumah saja. Kumpulkan saat masuk sekolah.
2.    Fokus pada kesehatan, mendukung sepenuhnya program pemerintah tentang corona.
3.    Belajar sekedarnya saja, tidak perlu terlalu dikendalikan. Beri siswa kebebasan untuk belajar dengan caranya sendiri.
4.    Guru siapkan amplop - amplop materi, serahkan kepada orang tuanya. Berikan satu amplop 1 hari tentang materi tersebut dan jadikan project.
5.    Dalam pembelajarannya, jaga kesehatan dan membuat laporan portofolio dengan cara menuliskan materi yang telah dibaca, membuat mind map bacaan,  apapun bisa siswa dilakukan siswa asalkan diberikan tugas. dikumpulkan saat masuk sekolah kembali.
6.    Membuat laporan  diary setiap hari. di kertas HVS.. tanggal 14-31. Tentang apa yang dipelajari dirumah. Bila tidak ada kertas HVS, bisa menulis di buku tulis biasa.
7.    Selama 14 hari, guru bisa membuat aplikasi merdeka belajar yang inovatif.
8.    Latih anak untuk terbiasa menulis.
9.    Saya akan perjuangkan Sapras tersebut ada di daerah saya, Listrik melalui PLN atau kementerian ESDM , Minimal tenaga surya, Untuk internet akan                    diupayakan antena satelit.
10. Menurut pendapat saya, kita tidak usah memaksakan diri utk melakukan pembelajaran daring bila belum siap. Baik itu siap dari sarananya (listrik, alat - alat TIK, dan jaringan), dan belum siap karena kompetensi guru dalam menggunakan TIK masih terbatas. Pembelajaran daring adalah salah satu opsi. Bukan satu - satunya.
11. Menurut saya untuk kebutuhan listrik memang berat, kecuali sudah ada alternatif sumber energi yang tidak bergantung pada pemerintah. Pernah lihat di TV ada wanita pelopor energi alternatif yang sudah keliling dunia, tapi persisnya dari mana lupa. Untuk tablet sebetulnya bisa menggunakan dana bantuan pemerintah yang tahun ini dinaikkan nominalnya. Tentu saja setelah pembiayaan guru honorer sudah terpenuhi secara optimal dan maksimal.
12. Gunakan wifi tanpa jaringan internet.
13. Bisa juga dengan menggunakan WhatsApp
14. Beli genset untuk solusi masalah listrik
15. Usul sarpras surya panel, lebih ekonomois, bisa rakit sendiri dengan melihat caranya di youtube
16. Tidak semua anak di sekolah saya yang orang tuanya memegang hp android, jadi ketika sekarang ada libur 2 minggu saya kasih tugas tiap hari lewat WA dengan mencantumkan hari dan tanggal dan meminta tolong agar temannya memberitahukan teman yang tidak punya hp tersebut. Tugas tentunya materi yang sudah dipelajari.
17. Temui Pemerintah Kabupaten, OPD kominfo, ESDM, dan PLN. Minta saran terbaik dari para ahli disana, saran yang lengkap dan bisa diwujudkan, agar PBM yang diharapkan bisa terselenggara.
18. Menurut saya tetep tidak efektif, apalagi medianya hanya menggunakan chat whatsapp, karna konsentrasi anak akan jauh berbeda dengan ketika tatap muka.
19. Peran guru sangat diharapkan. Karena internet hanya malam 1.materi yang akan diajarkan di download dulu. Jadi ketika di kelas, sudah bisa disampaikan secara off line.
20. Ajukan proposal untuk program CSR kebeberapa perusahaan, ada beberapa yang mau memberikan dukungan penuh untuk peningkatan fasilitas sekolah, bahkan sampai proses penjaminan mutu sekolah.
21. Jika sarana pendukung (listrik,koneksi internet,komputer/laptop) sudah siap langkah selanjutnya adalah mempersiapkan guru – guru yang akan menyampaikan materi secara daring. Komunikasikan media apa yang cocok digunakan. Apakah pakai aplikasi e-learning yang sudah ada atau media lain yang dirasa mudah diterapkan
22. Buat form lembar tugas , ala agenda ramadhan,, bagikan kepada siswa, Jika tidak ada perangkat...
23. Hal yang saya lakukan mengajukan proposal untuk mohon bantuan kepada pemerintah minimal Dinas Pendidikan untuk ikut membantu demi kemajuan pendidikan yang berkualitas.
24. Siswa bisa belajar computational thinking
materinya ada di buku Informatika yang diterbitkan Penerbit ANDI Yogyakarta
25. Menurut pengamatan dan pengalaman lama, ada 3 cara yang dapat ditempuh: 1. Japen 2 jamen dan 3. Japang. Japen: libatkan pemuka kampung/ masyarakat kaya dengan infak wajib 1 HP   untuk mendanai satu rumah warganya yang sekolah. 2. Dengan menjalankan sumbangan sukarela ke perantau di luar daerah di perkumpulannya. 3. jangka panjang, pemberdayaan warga kampung sendiri dengan sistem simpanan bajapuik berupa beras genggam atau uang recehan, di gabung perpekan lalu dibelikan hp dg sistem arisan .
26. Apakah siswa sebagian besar punya HP? Jika YA : Berikan tugas membuat vlog 5 menit apa saja yg mereka pelajari sesuai materi per hari. Bentuk tugas bisa individu/kelompok. File video dikumpulkan ketika masuk sekolah. Jika TIDAK : Siswa diminta mengumpulkan resume/mind mapping materi per hari di selembar kertas/di buku catatannya.
27. Memberikan cetak tugas kepada orang tua, dan orang tua diminta bekerjasama mengatur ritme belajar siswa
28. Dengan membuat kontrak pemda dan PLN serta TELKOMSEL.
29. Memperhatikan karakteristik siswa. Contohnya di sekolah saya tidak semua siswa punya hp...kadang ada yang punya hp namun paket datanya tidak ada, karena perekonomian kita berbeda – beda.
30. Menggunakan pendekatan multi metode agar adil.
31. Berikan  tugas/pr untuk memperdalam materi yang telah dipelajari.
32. Menurut saya cara yang paling efektif adalah dengan membuat kumpulan lembar kerja peserta didik untuk setiap harinya. karena pengalaman stelah sehari ini mengadakan kelas virtual masih ada beberapa siswa dan orang tua yang belum memberikan perhatian terhadap tugas online yg diberikan.
33. Kebetulan di tempat kami jaringan internet lumayan stabil tapi  sarana tidak memadai. Tidak semua wali murid punya HP jadi utk pembelajaran daring kita kesulitan.  Solusi yang kita ambil  memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
34. Bekerjasama dengan orang tua,,,, meminta orang tua memantau anaknya dalam belajar,,, buku belajar saya berikan ke anak, setiap hari anak menulis informasi  penting yang terdapat pada bacaan yang dibacanya dengan bahasa sendiri,,, sehingga 12 hari libur berarti siswa tetap belajar,,,namun setiap hari kita kontrol orang tua dengan menelpon atau sms. Nanti kalo sudah masuk sekolah kembali,  kita lihat semua tugas siswa,,, mana yang kurang dipahami siswa, itu yang didiskusikan.
35. Menurut saya guru merencanakan dulu tugas yang akan diberikan. Dan  dibagikan lewat WA. Jika tidak punya hp diberitahu teman yang rumahnya dekat ( sebagai pendidikan karakter.) Peserta didik mengerjakan tugas.  Dan dikumpulkan jika sudah masuk sekolah. Jika listrik tidak ada. Datang ke tetangga terdekat. Dan minta ijin yang punya listrik dan jaringan Wi-Fi . Untuk menyelesaikan tugas. Karena ekonomi peserta didik berbeda antara satu dengan yang lainnya.
36. Tidak perlu dipaksakan mereka untuk belajar. Bermain sambil belajar bisa jadi pilhan yang lebih baik.
37. Kalau di saya tidak efektif. Karena gurunya saja tidak paham tentang pembelajaran daring, sekalipun pakai WA, apalagi siswanya. Latar belakang ortu sebagian besar petani. Yang punya hp android dalam satu kelas, paling 2 - 3 orang tua. Anak tidak punya sama sekali.
38. Anak didik bekerja sesuai hobinya permapel dalam bentuk karya keterampilan jadi dan bentuk laporan tertulis sederhana langkah kerjanya.
39. Metode daringnya lewat WA saja, diberi tugas orangtuanya juga ikut menyimak dan membimbing, kalau anak sudah menyelesaikan tugas dari guru orangtua langsung menandatangani.
40. Belajar sambil bermain saya rasa masih efektif untuk anak di tingkat sekolah dasar.
41. Meningkatkan partisipasi orang tua dalam mendampingi anak belajar.
42. Guru harus menyesuaikan dengan kondisi anak – anak.
43. Membuat kesepakatan semua guru langsung saat itu membuat penugasan yang bersifat pembelajaran dan bisa dikerjakan di rumah masing-masing peserta didik, tanpa harus keluar rumah.
44. Pembelajaran yang dilakukan ditulis atau diketik kemudian diserahkan kepada bagian kurikulum. setelah terkumpul semua rencana pembelajaran yg dibuat oleh guru, untuk pembelajaran di rumah tsb, kemudian dishare ke wali kelas. Wali kelas menjelaskan & menginformasikan ke peserta didik, juga kepada wali murid di kelasnya.
45. Tugas & materi pembelajaran yang diberikan, boleh di rumah, bila telah selesai bisa langsung dikirim ke guru jika punya medsos. Lewat Whatsapp misalnya.
46. Hari ini sy sudah menerima byk sekali tugas ank ank yg telah selesai dipelajari & selesai dikerjakan. Ternyata tidak serumit yang ditayangkan. Anak - anak juga mudah memahami kondisi yang ada.
47. Gunakan aktivitas sehari – hari sebagai bagian dari belajar. Terkadang kita tidak menyadari bahwa menonton tv, bermain, dan membaca merupakan aktivitas belajar.
48. Orang tua harus mendampingi anaknya saat mengakses internet agar tidak terjadi penyalahgunaan internet
49. Atur jadwal belajar daring seefektif mungkin agar anak tidak terlalu lama berada di depan layar laptop karena ada pengaruh radiasi.
50. Pilih metode pembelajaran yang efektif sesuai karakteristik siswa dan lingkungan.

Berdasarkan tanggapan – tanggapan di atas, jika kita ambil kedua sisi, maka akan tampak bahwa di satu sisi, penerapan pembelajaran daring ini menjadi satu ajang kreativitas, baik dari guru maupun orang tua. Maksudnya, dengan adanya himbauan bagi sekolah untuk melaksanakan pembelajarang secara daring, guru berlomba – lomba memanfaatkan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran daring tersebut, contohnya : Rumah Belajar, Ruang Guru, Kelase, Zenius, Microsoft Teams, Talk Fushion, dst. Hal ini akhirnya menuntut guru yang tadinya ada dalam zona nyaman dengan cara mengajar kovensional, mulai bergerak untuk membuka laptop, dan memanfaatkan jaringan untuk mengakses pembelajaran daring dan mempelajarinya.

Selain itu, guru juga menjadi lebih kreatif dengan adanya pemikiran bahwa di sekolah – sekolah yang tidak terjangkau akses internet, tentu tidak bisa melaksanakan pembelajaran daring. Sehingga mereka berusaha mencari mode pembelajaran lain yang mungkin bisa dilakukan, misalnya dengan bentuk penugasan terstruktur atau Kegiatan Mandiri Tidak terstruktur, dengan format berisi panduan yang telah disediakan oleh guru. Contoh format dapat di download DI SINI

Sedangkan bagi orang tua dan siswa sendiri, ajang kreativitasnya tampak dengan adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua dalam menyediakan alat – alat TIK yang dibutuhkan oleh anaknya untuk mengikuti pembelajaran daring.

Di sisi lain,  penerapan pembelajaran daring ini dianggap sebagai “beban baru” baik bagi guru, siswa, maupun orang tua yang “belum siap” dengan sistemnya. Walaupun sekolah tersebut berlokasi di kota, namun masih banyak juga guru yang belum mengenal Learning Management System (LMS), apalagi siswa dan orang tua. Siswa sendiri akan terbeban karena mereka harus menghadap laptop atau gawai selama 2 pekan ke depan.

Bahkan dari postingan orang tua di Facebook, anaknya tetap belajar daring sesuai jadwal pelajaran di sekolah, yaitu sampai jam 3 sore. Bayangkan apa yang terjadi jika hal ini berlangsung terus selama 2 pekan, mereka harus terpaku pada layar laptop dan gawai karena adanya absensi juga akhirnya siswa tetap harus masuk dalam sistem pembelajarannya. Bagaimana dengan orang tua ? Yang pastinya, siapkan pulsa paket data yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran daring anak – anaknya. Bagaimana dengan orang tua yang mempunyai anak lebih dari satu dan harus daring ?

Refleksi di atas mengakhiri sesi diskusi para blogger, lalu Ibu Eva memberikan gambaran tentang aplikasi Talk Fushion yang merupakan fitur video komunikasi terbaru. Saat ini aplikasi tersebut sedang dalam pengembangan untuk memperkaya pemanfaatan fitur – fiturnya. Tadi malam, para blogger diundang untuk mengikuti live meeting sebagai salah satu fitur yang ada di Talk Fushion. Salah satu keunggulannya adalah dapat menampilkan sekitar 25 anggota dalam video conference. Hal ini yang membedakan Talk Fushion dengan aplikasi lainnya. Ibu Eva menyampaikan harapannya bahwa ke depan, semakin banyak guru yang dapat mengakses dan memanfaatkan aplikasi ini dalam pembelajaran daring.

Kesimpulan :
1.    Efektifitas pembelajaran daring tergantung dari karakteristik sekolah dan warganya.
2.    Pembelajaran daring dapat dilakukan melalui banyak cara, di antaranya : full daring berbasis LMS / Aplikasi dan blended, misalnya : tugas diinformasikan lewat WhatsApp dan dikerjakan secara manual.
3.    Ada sisi positif dan negatif terkait pembelajaran daring yang ditempuh sebagai imbas kebijakan lock down, yaitu : sisi positif dapat meningkatkan kreativitas guru, siswa, dan orang tua. Sisi negatif yaitu : siswa harus menghabiskan waktu lama untuk mengikuti pembelajaran daring, tidak bebas, dan bsia cepat bosan sehingga tidak konsentrasi belajar. Sedangkan orang tua sendiri terbeban dengan banyaknya pengeluaran untuk membeli kuota paket data.
4.    Orang tua wajib melakukan pemantauan terhadap siswa yang melaksanakan pembelajaran daring, agar terhindar dari penyalahgunaan internet.
5.    Pembelajaran daring membutuhkan kesiapan dari semua pihak terkait agar bisa berjalan dengan efektif
Sumber https://cikgutere.blogspot.com/2020/03/50-blogger-berbagi-inspirasi-seputar.html?m=1

Redaktur Ari Yunanda

Senin, 16 Maret 2020

Jajak pendapat Pembentukan KKGO PJOK Tingkat Kabupaten



Mohon izin utk meminta saran dan masukan nya Bapak/Ibu, Bagaimana pendapat Bapak dan ibu jika Guru PJOK SD se kabupaten Sijunjung juga membuat KKG seperti MGMP juga, karena saat ini KKGO SD ini masih per kecamatan...

1. Sangat setuju bg...tu guna nya kita tunjuk kemaren guru penggerak ntuk pjok...yg bs menjembatani kegiatan ini

2.kalau lai untuk kebaikan kita sangat setuju sekali..

3.Luar biasa pak, Jd percontohan kkgo sjj

4.ayo silakan berbuat kapan lagi kalau  tdak sekarang siapa lagi kalau tidak kita kita i ni

5.ayo silakan berbuat kapan lagi kalau  tdak sekarang siapa lagi kalau tidak kita kita i ni..

6.Betul sekali pak

7.Setuju pak ari....

8.Semoga Jaya Guru Olahraga Sijunjuang

9. Sabona Sontiang










Pertanyaan seorang guru sekaligus pengelola perpustakaan sekolah

Diskusi dalam grup Inlislite (automasi Perpustakaan)


Seorang guru yang ditugaskan menjadi pengelola perpustakaan sekolah di Kabupaten Sijunjung bertanya, bagaimana kiat kiatnya Bapak dan ibu agar automasi perpustakaan sekolah bisa terlaksana di sekolah...

1.Betul bpk/ibuk apalagi semenjak anak memakai LKS perpustakaan skrg Ndak ada lagi pengunjungnya,cuma petugas perpustakaan saja yg d pustaka menyeleksi buku-buku yg rusak

2.Jauh sebelum Otomasi di perpustakaan diterapkan Perpustakaan tersebut harus melakukan manajemen perpustakaan terlebih dahulu pak

3.Harus ada kerjasama dan promosi perpustakaan, inovasi diterapkan

4.Tergantung bukunya ... Kalau bukunya bagus dan sangar membantu siswa pasti perpustakaan ngg sepi πŸ˜„

5.Klu masalah buku-buku kami selalu menyediakan buku-buku novel terbaru utk memancing siswa agar mau berkunjung ke perpustakaan,Krn novel salah satu daya tarik siswa utk berkunjung bpk/ibuk.
Bahkan utk memancing siswa yg rajin berkunjung k perpustakaan d kasih reward malahan

6.Wah...dmn masalahnya tu??? Kalau d sekolah kami ngg pernah ngg ada pengunjung,,mlahan kewalahan lagi.. Menghadapi siswa.

7.Masalahnya d sekolah kami para mata pelajaran mewajibkan siswa memakai LKS,jadi buku paket yang d sediakan Ndak d pakai ketika PBM berlangsung,itu yg menyebabkan siswa tdk ada yg berkunjung k perpustakaan

8.MmmπŸ€”πŸ€” krna beda metode yg digunakan Guru masing sekolah.sekolah kami tidak ada menggunakan LKS.

9.Sama dsekolah kami tidak ada yg menggunakan LKS,Jadi buku paket masih terpakai..

3 Vitamin Untuk Imun Tubuh



Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain dengan berolahraga dan menjalankan pola hidup sehat, penting juga untuk mengonsumsi vitamin untuk imun tubuh.

Sebenarnya vitamin bisa didapatkan dari suplemen dan juga makanan-makanan yang dikonsumsi. Tapi manakah yang lebih baik? Seperti dikutip dari Cleveland Clinic, menurut ahli diet, Zumpano, RD, LD, lebih baik mendapatkan vitamin melalui makanan daripada suplemen-suplemen yang dijual di apotek.

"Berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatanmu jika kamu memilih memperoleh vitamin dari makanan dibandingkan suplemen," kata Zumpano.
Hal ini dikarenakan beberapa suplemen mungkin memiliki efek samping, terutama jika dikonsumsi sebelum operasi atau bersamaan dengan obat lainnya. Selain itu, suplemen juga dapat menyebabkan masalah bagi beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Ada beberapa vitamin yang diperlukan dan dapat membantu tubuh agar tetap sehat. Menurut Zumpano, berikut ini tiga vitamin untuk imun tubuh yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh dari virus dan bakteri.

1. Vitamin C
Vitamin untuk imun tubuh yang pertama adalah vitamin C. Vitamin C adalah vitamin yang paling penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Faktanya, kekurangan vitamin C dapat membuatmu lebih rentan terserang virus dan penyakit. Untuk memenuhi asupan vitamin C pada tubuh, kamu bisa mengonsumsi beberapa buah dan sayur yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, strawberry, paprika, bayam, kangkung, dan brokoli.
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang tidak diproduksi oleh tubuh sehingga kamu perlu memenuhinya dari luar. Untungnya, vitamin C terdapat pada banyak jenis makanan sehingga kamu tidak perlu lagi mengonsumsinya dari suplemen vitamin C.

2. Vitamin B6
Vitamin untuk imun tubuh yang kedua adalah vitamin B6. Vitamin B6 sangat penting untuk mendukung reaksi biokimia dalam sistem kekebalan tubuh. Untuk memperoleh vitamin B6, kamu bisa mengonsumsi ayam dan ikan air dingin, seperti salmon dan tuna. Selain itu, vitamin B6 juga banyak ditemukan dari sayuran-sayuran hijau dan buncis, yang merupakan bahan utama hummus.
3. Vitamin E

Vitamin untuk imun tubuh yang terakhir adalah vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan yang sangat kuat untuk membantu tubuh melawan infeksi. Beberapa makanan yang kaya akan vitamin E yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, dan bayam.
Selain itu, Zumpano juga menyarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur yang beragam agar memiliki daya tahan tubuh yang bagus. Semakin banyak dan berwarna-warni sayur dan buah yang dikonsumsi maka akan semakin bagus.
"Cobalah untuk makan berbagai macam makanan, dan usahakan makan buah dan sayuran dari setiap warna-warna yang terdapat pada pelangi," kata Zumpano.
Menurutnya hal tersebut dapat membuat makananmu jadi terlihat lebih menarik. Selain itu, kamu juga akan memperoleh banyak vitamin dan nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari badan lemas dan lesu. Namun selain dengan mengonsumsi makanan-makanan sehat, melakukan olahraga secara rutin juga penting untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh.
MN

DELAPAN SISTEM BELAJAR DARING REKOMENDASI KEMDIKBUD


Cegah Sebaran Covid-19 di Satuan Pendidikan, Kemendikbud Gandeng Swasta Siapkan Solusi Belajar Daring

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memahami kebijakan penghentian aktivitas bersekolah yang diambil Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Hal ini dilakukan setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan pemantauan dan koordinasi dengan semua kementerian, lembaga, dan Pemda.

Terkait dengan langkah beberapa Pemda untuk menghentikan sementara aktivitas bersekolah, Kemendikbud siap untuk mendukung implementasi penundaan Ujian Nasional (UN) jika diperlukan. Hal ini demi memastikan keamanan dan keselamatan semua warga sekolah. "Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Kami siap dukung kebijakan yang diambil Pemda. Keamanan dan keselamatan peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan itu yang utama," dijelaskan Mendikbud di Jakarta, Sabtu (14/03/2020).

Mendikbud mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan di semua lini pemerintahan daerah serta mitra di kalangan swasta. "Kemendikbud siap dengan semua skenario termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran secara daring (dalam jaringan) untuk para siswa," ujar Nadiem.

Kemendikbud mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id. Beberapa fitur unggulan yang dapat diakses oleh peserta didik dan guru di antaranya Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.

Dukungan Penyedia Teknologi untuk Pendidikan

Mendikbud mengapresiasi dukungan berbagai perusahaan di bidang teknologi pendidikan dalam membantu siswa di wilayah terdampak Covid-19 untuk terus belajar secara mandiri. Gotong royong pendidikan ini diharapkan dapat menjadi solusi seiring bertambahnya kebijakan Pemda menghentikan sementara aktivitas belajar di sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kami menghargai mitra-mitra di sektor swasta yang secara sukarela mendukung sistem pendidikan nasional dan memastikan para siswa dapat terus belajar berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh guru dan sekolah sesuai kebutuhan dan implementasi pembelajaran dengan bimbingan orang tua dan guru dari jarak jauh," tutur Nadiem.

Mendikbud menjelaskan, saat ini kerja sama penyelenggaraan pembelajaran secara daring dilakukan dengan berbagai pihak. Beberapa pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan secara daring antara lain Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius.

Mendukung pernyataan Mendikbud, beberapa mitra menyatakan kesanggupannya untuk berkontribusi menyelenggarakan sistem belajar secara daring. Setiap platform akan memberikan fasilitas yang dapat diakses secara umum dan gratis.

Google berkomitmen untuk membantu meningkatkan pembelajaran untuk semua orang. Sehubungan dengan situasi Covid-19, Google membantu para siswa dan guru di Indonesia untuk dapat melanjutkan pembelajaran di luar sekolah melalui G Suite for Education - alat pembelajaran kolaboratif antara guru dan siswa yang tersedia gratis dari Google. Sekolah dapat menggunakan Hangouts Meet, alat konferensi video yang tersedia untuk seluruh pengguna G Suite, dan Google Classroom, untuk mengikuti kelas dan melanjutkan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Hingga 1 Juli 2020, Google menyediakan fitur Hangouts Meet yang paling lengkap secara gratis yang meliputi kemampuan live streaming hingga 100,000 penonton dalam suatu domain dan pertemuan besar hingga 250 peserta per kelas hingga 1 Juli 2020 yang bisa direkam dan disimpan di Google Drive untuk akses di kemudian hari.

"Melalui G Suite for Education, para siswa dapat terus belajar meski ketika akses internet lambat atau tidak tersedia dan di manapun mereka berada," disampaikan Danny Ardianto, Public Policy & Government Relations Manager Google Indonesia.

Fernando Uffie, Pendiri Kelas Pintar mendukung langkah antisipatif Kemendikbud untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, penghentian sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah, tak lantas membuat proses belajar siswa terhenti. Siswa bisa tetap belajar secara daring, guru bisa tetap memberikan pendampingan dalam proses belajar siswa, dan orang tua bisa memonitor perkembangan belajar anaknya. Semua itu bisa dilakukan dengan solusi pendidikan berbasis teknologi seperti Kelas Pintar.

"Selama satu bulan ke depan, Guru maupun Siswa di seluruh Indonesia bisa menggunakan solusi belajar daring dari Kelas Pintar secara gratis. Agar proses pembelajaran siswa tetap berlanjut, kapan dan dari manapun," jelas Uffie.

Benny Kusuma, Education Lead PT. Microsoft Indonesia menjelaskan pihaknya menyediakan akses Office 365 untuk pendidikan. Untuk memanfaatkan fasilitas ini, pihak sekolah hanya perlu menyediakan domain institusi sebagai identitas digital para guru dan murid.

Dengan fasilitas Teams dalam Office 365, proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung secara digital dan guru bisa bertatap muka dengan murid melalui fasilitas video conference bila dibutuhkan. "Guru dapat mengirimkan materi ajar berbasis teks, suara maupun video melalui teams class kepada para muridnya. Demikian pula para murid bisa berdiskusi dengan guru dan murid yang lain di dalam teams class tersebut," jelas Benny.

Hanani Faiza, Content Associate Manager Quipper menjelaskan pihaknya akan memberikan akses dan material gratis bagi sekolah, guru dan siswa. Guru dan sekolah juga dapat menggunakan layanan Quipper School untuk memberikan tugas dan ujian sekaligus memonitor hasil kerja siswa. Hal ini termasuk video, modul, dan kumpulan soal ujian nasional (UN) dan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) seleksi masuk mandiri peguruan tinggi negeri (SBMPTN) untuk guru SMP dan SMA di seluruh Indonesia.

“Pelayanan ini dikhususkan untuk sekolah yang terkena dampak dan akan tersedia mulai hari Selasa, 17 Maret 2020,” tutur Hanani.

Belva Devara, Chief Executive Officer (CEO) dan Pendiri Ruangguru juga mengumumkan pembukaan Sekolah Online Ruangguru Gratis. Melalui program ini, para siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh secara daring (live teaching) setiap hari Senin sampai Jumat, layaknya sekolah seperti biasa. Dimulai dari Senin, 16 Maret 2020, siswa bisa mengikuti pembelajaran Sekolah Online Ruangguru Gratis dari pukul 08.00 - 12.00 WIB, di mana akan tersedia 15 kanal live teaching yang mencakup semua mata pelajaran sesuai kurikulum nasional mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 12 SMA (IPA dan IPS), yang dipandu Master Teachers Ruangguru.

“Para guru di Indonesia juga dapat mengikuti Pelatihan Guru Online gratis selama satu bulan kedepan. Terdapat 250 video dan modul pelatihan guru yang mencakup materi-materi kompetensi dasar di bidang pedagogik dan profesional,” terang Belva.

Radinka Qiera, Direktur Sekolahmu juga telah menyelenggarakan pembelajaran kelas maupun karier dengan berkolaborasi bersama ratusan sekolah dan organisasi. Pembelajaran daring ini ditujukan bagi seluruh murid, guru, bahkan orang tua. Program-program yang disediakan Sekolahmu telah dirancang dengan sangat baik oleh tim akademik yang berpengalaman dalam menerapkan pembelajaran berbasis kompetensi yang sukses.

"Sekolahmu akan menyediakan kelas-kelas home learning bagi seluruh jenjang dari pra-sekolah sampai SMA, juga orang tua, sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar di sekolah yang akan dikurangi atau ditutup karena Covid-19 secara gratis. Kami juga memfasilitasi sekolah dan guru untuk tetap dapat mengajar sesuai kurikulum yang dibutuhkan secara fleksibel," jelas Radinka.

Sementara itu, CEO Zenius, Rohan Monga menyatakan platformnya turut membantu siswa mempersiapkan UN dan UTBK. Jika sebelumnya belajar secara mandiri dianggap tidak terarah dan terukur, Zenius pun merumuskan cara untuk membantu anak belajar mandiri di rumah yang efektif dan efisien, terarah dan terukur.

“Kami siap membantu kelancaran proses pembelajaran dengan memberikan akses gratis ke lebih dari 80 ribu video pembelajaran agar siswa bisa mendapatkan proses belajar mandiri yang terstruktur," ujar Rohan merespons ajakan kolaborasi oleh Mendikbud. (*)

Akses Rumah Belajar: https://belajar.kemdikbud.go.id
Akses Google G Suite for Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-covid19/
Akses Kelas Pintar: https://kelaspintar.id
Akses Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office
Akses Quipper School: https://www.quipper.com/id/school/teachers/
Akses Sekolah Online Ruangguru Gratis: https://sekolahonline.ruangguru.com
Akses gratis belajar online Sekolahmu: https://www.sekolah.mu/tanpabatas
Akses Zenius: https://zenius.net/belajar-mandiri

Jakarta, 14 Maret 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemendikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers BKH Kemendikbud Nomor: 054/SIPRES/A6/III/2020


Repost: Ari Yunanda, S. Pd